NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Tak jadi membangun Convention Hall, eks Pasar Bauntung yang berada di Jalan Lanan Banjarbaru direncanakan kembali akan dibangun sebuah gedung pelayanan kesehatan atau puskesmas Banjarbaru Selatan.
Pembangunan yang tidak sesuai rencana awal itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Banjarbaru Erwin pada Jumat (6/10/2023).
Erwin mengakui, rencana sebelumnya yaitu pembangunan Convention Hall di lokasi tersebut memang tak kunjung terealisasi akibat terkendala anggaran.
Padahal pendanaan sudah dicoba pemerintah Kota melalui pihak swasta maupun perencanaan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Namun belum menemukan titik terang, mungkin hitung-hitung mereka value for money-nya belum masuk,” kata Erwin.
Karena itu, Erwin memastikan telah melakukan perencanaan baru yakni dengan perencanaan pembangun Puskesmas Banjarbaru Selatan bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) fisik Pemerintah Pusat.
Rencana pembangunan puskesmas yang berada dilahan seluas 1,4 hektare tersebut, ujar Erwin sudah berjalan.
“Melalui kawan-kawan di Dinas Kesehatan perencanaan di anggaran belanja tambahan (ABT) sudah disusun, rencananya dimulai pada 2024 mendatang,” ungkap Erwin.
Ditanya perihal kegunaan bangunan terdahulu puskesmas Banjarbaru Selatan yang berada di jalan Rambai, Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan apabila gedung baru sudah siap operasional, Erwin menyampaikan akan didiskusikan kembali oleh pihaknya.
“Untuk bangunan terdahulunya akan didiskusikan kembali nantinya,” ucapnya.
Kemudian, Erwin memastikan akan menyesuaikan pembangunan puskesmas ini sesuai dengan kriteria ataupun karakteristik sebuah gedung puskesmas.
“Karena puskesmas ini ada kriterianya,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kota Banjarbaru, Oktavia mengaku kurang setuju dengan pembangunan gedung puskesmas di eks Pasar Bauntung tersebut.
Karena menurutnya, lokasi penempatan untuk gedung pelayanan kesehatan kurang tepat, lantaran daerah tersebut masih banyak distributor sembako dan jualan lainnya.
“Kurang sih letaknya untuk pembangunan Puskesmas, karena daerah itu masih banyak distributor sembako dan lain-lain, dikhawatirkan mengganggu saat pelayanan kesehatan,” pungkasnya.
