NEWSWAY.CO.ID, YOGYAKARTA – Produk asli Kulon Progo, gula semut, berhasil menembus pasar internasional. Sebanyak 22 ton gula semut dengan nilai sekitar Rp 1,1 miliar dikirim dari Kulon Progo ke Kanada dan Malaysia.

Sebagai informasi, gula semut adalah gula merah yang disajikan dalam bentuk serbuk. Produk ini menjadi kebanggaan Kulon Progo dan dibuat menggunakan bahan baku berkualitas tinggi dari daerah tersebut berupa nira kelapa.


Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko mengatakan, pasar ekspor bagi gula semut sebagai produk organik unggulan Kulon Progo kini telah terbuka. Diharapkan, pengiriman produk ini ke luar negeri bisa terus berlanjut, bahkan semakin luas.
“Tidak hanya gula semut saja, tetapi poduk lain dari Kulon Progo semoga dapat menyusul untuk dipasarkan ke luar negeri,” katanya, Minggu (23/3/2025).
Peluncuran produk gula semut ke luar negeri secara seremonial dihadiri Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono dan Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri di rumah produksi gula semut, Koperasi Nira Lestari Golden Ngaseman, Hargorejo, Kokap. Ambar pun berterima kasih atas kehadiran Wakil Menteri Pertanian dan Wakil Menteri Perdagangan dalam acara tersebut.
“Semoga bisa menjadi semangat bagi para petani dan produsen di Kulon Progo. Sebab, Kulon Progo sebenarnya memiliki sejumlah potensi yang bagus. Ekspor gula semut ini kami harapkan bisa membuka peluang bagi kita untuk memasarkan produk lokal Kulon Progo ke luar negeri,” kata Ambar
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono berharap, acara ini menjadi awal terbukanya ekspor gula semut di Kulo Progo. Ia juga berharap pengiriman produk tersebut ke luar negeri bisa berkelanjutan setiap bulan dengan jumlah produksi yang terus meningkat.
“Kulon Progo menjadi salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk ekspor gula semut,” kata Sudaryono
Sudaryono menambahkan, gula semut banyak diminati di luar negeri karena khasiatnya bagus untuk kesehatan. Ekspor produk tersebut diyakini membawa keuntungan bagi banyak pihak, mulai dari petani, pengekspor dan masyarakat sekitar.
“Multiplier effect yang dihasilkan akan luar biasa,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan, pelepasan ekspor gula semut dari Kulon Progo menjadi istimewa lantaran produknya dibuat oleh UMKM.
“Nilai transaksinya mencapai Rp 1,1 miliar. Dua ton kita ekspor ke Malaysia dan 20 ton ke Kanada. Ini luar biasa,” kata Dyah.
Pengiriman produk ke luar negeri, menurut Dyah, merupakan sebuah pengakuan bahwa gula semut Kulon Progo memiliki kualitas yang mampu bersaing serta memiliki kualitas dan standar yang diakui di pasar internasional. Kementerian Perdagangan akan berupaya memperbesar peluang ekspor untuk komoditas produk pertanian dari dalam negeri.
“Kami berupaya memperkuat pasar luar negeri dengan cara membuka akses selebar-lebarnya bagi produk UMKM,” kata Dyah.
Ke depan, pihaknya akan mendorong produsen lokal agar memperoleh pembeli dari luar negeri. Kementerian Perdagangan berupaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha komoditas ekspor dengan berbagai pelatihan.