NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Apel siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan kekeringan tahun 2023 digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar, bertempat di halaman kantor BPBD Kabupaten Banjar, pada Kamis (22/6/2023).

Apel ini turut dihadiri TNI/Polri, Satpol PP, Manggala Agni, Tagana, TRC 119, Masyarakat Peduli Api dan lainnya.


Apel tersebut sebagai tindak lanjut dari apel kesiapsiagaan karhutla dan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tingkat Provinsi Kalsel pada Rabu (3/5/2023) lalu.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar Warsita menyampaikan, untuk titik rawan karhutla sudah ditemukan 9 titik dan sudah dikendalikan.

“Sudah kita kendalikan semua, ada di sekitar bandara Banjarbaru, Cindai Alus, Martapura Barat, Martapura Timur dan Astambul,” sebutnya.

Sementara itu, Komandan Kodim 1006 Banjar Letkon Kav Zulkifer Sembiring mengatakan, untuk mitigasi yang dilakukan TNI di wilayah Kabupaten Banjar dan Banjarbaru melakukan koordinasi melekat dengan pihak terkait seperti BPBD, Polres Banjar dan Banjarbaru serta Satpol PP.
“Kami melaksanakan kegiatan-kegiatan secara terpadu, namun untuk Kodim setiap harinya kami menyiapkan satu setingkat peleton, kemudian di Koramil-koramil memantau titik api di aplikasi Si Pongi, disitu setiap pagi dan sore Danramil dan Babinsa selalu mengecek aplikasi tersebut, jika ada titik api segera dilaksanakan pemadaman bekerjasama dengan unsur-unsur yang berkepentingan,” pungkasnya.
Dalam pelaksanaan apel tersebut juga diikuti dengan demonstrasi simulasi penanganan karhutla yang dilaksanakan oleh BPBD.
Bupati Banjar H Saidi Mansyur yang diwakili Asisten Administrasi Umum Rakhmat Dhani mengatakan, langkah ini sebagai bentuk kesiapan dalam menanggulangi bencana karhutla dan kekeringan di Kabupaten Banjar.
“Maka hari ini, kita melaksanakan apel serupa,” ucap Rakhmat Dhani.
Ia menambahkan, momen ini sebagai bentuk persiapan, baik personel maupun peralatan diharapkan akan lebih siap menghadapi perubahan cuaca yang berkemungkinan terjadi karhutla dan kekeringan.
“Kita juga menggandeng camat, masyarakat dan relawan dalam kesiapsiagaan ini, semoga kita bisa lebih siap menghadapi perubahan cuaca, Karhutla dan kekeringan,” tuturnya. (adv)