NEWSWAY.ID, KOTABARU – Sebuah video perkelahian yang berujung tragedi pembunuhan sempat beredar di salah satu aplikasi pesan singkat whatsapp dan menggemparkan masyarakat Kabupaten Kotabaru pada Kamis (29/2/2024).

Seorang pria, yang diidentifikasi sebagai AR (45 tahun), menjadi korban tindak kekerasan hingga mengakibatkan kehilangan nyawa , lokasi kejadian sendiri belakangan diketahui di halaman Kantor Desa Sebatung.


Kasat Reskrim Polres Kotabaru IPTU Muhammad Taufan Maulana.,S.Tr.K.,S.I.K, menjelaskan kronologi dalam video yang beredar tersebut.

Pelaku, seorang laki-laki bernama RD (26 tahun), menyerang AR menggunakan senjata tajam jenis keris dan badik, menyebabkan korban mengalami luka tusukan yang fatal.

“Saat kejadian itu korban sedang berada dirumah kerabat dekat dengan TKP” ungkap IPTU Taufan.
Kejadian tragis ini terungkap setelah menerima laporan dari masyarakat pada pukul 22.30 Wita.
Anggota Unit Buser Sat Reskrim segera mendatangi tempat kejadian di halaman Kantor Desa Sebatung.
Di sana, mereka menemukan AR dalam kondisi bersimbah darah dengan luka tusukan di leher dan bagian badannya.
Tindakan cepat dilakukan oleh petugas, dan pada pukul 22.40 Wita, mereka berhasil mengamankan pelaku, RD, tanpa perlawanan.
Saat penangkapan, ditemukan dua senjata tajam bersama pelaku, satu keris dengan gagang warna coklat dan kumpang berwarna biru tosca, serta satu badik dengan kumpang warna coklat.
Motif di balik pembunuhan ini terungkap dari interogasi terhadap pelaku. RD mengaku bahwa dia merasa sakit hati terhadap korban karena diduga berselingkuh dengan istri siri pelaku.
Kejadian ini menjadi cermin tragis dari konflik personal yang berkembang menjadi tindak kekerasan yang merenggut nyawa.
Korban, AR, dinyatakan meninggal dunia ketika dievakuasi ke RS Pangeran Jaya Sumitra.Tubuhnya mengalami dua luka tusukan pada leher sebelah kiri, satu luka tusukan di pelipis mata sebelah kiri, dan tiga luka tusukan di lengan sebelah kiri.
Pihak berwenang menyampaikan sangkaan pasal 340 dan/atau 338 terkait kasus ini. RD akan dihadapkan pada proses hukum sesuai perbuatannya yang mengakibatkan kehilangan nyawa.
Menurut beberapa orang yang sempat berada dilokasi saat kejadian berlangsung, upaya melerai sudah dilakukan, tetapi kehadiran senjata tajam membuat banyak orang enggan mendekat.
“Sempat kita lerai, tapi kita juga waswas karna saat itu pelaku sangat emosi sambil memegang keris” terang salah satu warga yang sempat menyaksikan kejadian.
Masyarakat Kotabaru terguncang oleh insiden ini, dan pihak berwenang akan terus menyelidiki lebih lanjut untuk mengungkap setiap detail terkait peristiwa yang terjadi ini.