Tuntut Pencairan Uang Tabungan, Nasabah Rela Lakban Mulut Hingga Bermalam di Depan Kantor BUKP Wates

by
6 Mei 2025
(Foto : Kuntari / newsway.co.id) Nasabah melakban mulut dalam aksi damai yang digelar untuk menuntut pencairan uang tabungan.

NEWSWAY.CO.ID, YOGYAKARTA – Sejumlah nasabah mendatangi kantor BUKP Wates, Kulon Progo, DIY, Selasa (6/5/2025).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Mereka menuntut pencairan tabungan yang telah dipercayakan kepada lembaga milik Pemerintah DIY tersebut sejak beberapa tahun terakhir.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Sebagai informasi, tabungan milik ratusan nasabah BUKP dengan nilai total miliaran rupiah saat ini tertahan tidak bisa dicairkan. Hal itu dikarenakan adanya kasus penyelewengan yang dilakukan oknum petugas BUKP.

~ Advertisements ~

Sebagai bentuk tuntutan, para nasabah kemudian menggelar aksi damai. Mereka membentangkan spanduk berisi tuntutan pencairan tabungan, kemudian menutup mulut menggunakan lakban.

~ Advertisements ~

Tak hanya itu, sejumlah nasabah juga merebahkan diri di pelataran Kantor BUKP Wates kemudian ditaburi bunga. Sebagian dari mereka bahkan berniat menginap di depan Kantor BUKP Wates hingga tabungannya dicairkan.

“Kami akan bermalam di sini sampai tabungan kami dicairkan,” kata salah satu nasabah warga Bendungan Wates, Suroso (62).

Suroso mengaku sudah satu tahun mengajukan pencairan tabungan di BUKP Wates. Namun petugas setempat selalu beralasan tidak ada uang dan memintanya untuk menunggu.

Padahal, Suroso membutuhkan uang tabungan tersebut untuk biaya wisuda dan pernikahan anaknya.

“Kami percaya menabung di BUKP karena kedekatan dengan petugas. Apalagi, BUKP juga merupakan lembaga milik pemerintah,” sesalnya.

Penyelewengan dana tabungan nasabah tidak hanya terjadi di BUKP Wates, namun juga BUKP Galur. Di BUKP Wates, ada 136 nasabah yang menjadi korban, dengan total tabungan Rp 4,2 miliar. Kemudian di BUKP Galur, total tabungan nasabah yang tertahan mencapai Rp 4,3 miliar.

“Kami bahkan sudah audiensi dengan DPRD Kulon Progo, namun hingga kini belum ada titik terang,” keluh Suroso.

Senada, nasabah lain, Jumadisih (67), merasa mantap menabung di BUKP karena tinggal bersebelahan dengan petugas setempat. Ia juga diberikan iming-iming bunga tinggi jika berkenan menabung di BUKP.

“Saya menabung Rp 150 juta, bunganya Rp 20 juta. Buku tabungannya juga ada,” ucapnya.

Namun, Jumadisih merasa kecewa lantaran uang tabungannya malah tidak bisa dicairkan. Ketika meminta pencairan ke petugas BUKP, ia justru diberi uang Rp 1,5 juta.

“Katanya untuk jajan,” jelasnya.

Aksi yang digelar para nasabah berlangsung tertib dan damai. Nampak petugas Satpol PP dan kepolisian setempat berada di lokasi untuk melakukan pengawalan. Sementara petugas BUKP tidak bersedia menemui dan memberikan keterangan.