NEWSWAY.ID – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) memperluas cakupan layanan vaksin Covid-19 Booster kedua atau dosis keempat untuk masyarakat umum, usia 18 tahun keatas.

Diperluasnya cakupan pemberian Booster kedua ini disampaikan Kemenkes RI melalui Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 tertanggal 20 Januari 2023, tentang vaksin Covid-19 Booster kedua bagi kelompok masyarakat umum.

Sebelumnya, Booster kedua tersebut hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan lansia saja.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banjarbaru, Erni Syafrida mengatakan, warga Kota Banjarbaru bisa bersiap-siap untuk divaksin dosis keempat itu setelah terlebih dahulu mendapatkan info kesiapan dari layanan kesehatan dimasing-masing wilayah.

“Pemberian layanan Booster kedua atau vaksinasi dosis keempat untuk masyarakat umum usia 18 tahun keatas akan dimulai pada 24 Januari 2023,” ujarnya kepada jurnalis Newsway.id, pada Sabtu (21/1/2023).
Erni juga mengatakan, pemberian vaksinasi Covid-19 Booster kedua diberikan dengan interval 6 bulan sejak vaksinasi Booster pertama.
“Pemberian vaksin dosis keempat ini diberikan sesuai petunjuk yang ada, target Booster kedua Kota Banjarbaru adalah usia 18 tahun keatas sebanyak 161.514 orang dikurangi sudah vaksin lansia dan nakes 1.932 orang, jadi belum vaksin sebanyak 159.582 orang,” bebernya.
Erni menambahkan, bagi masyarakat Kota Banjarbaru yang ingin melakukan vaksinasi Covid-19 Booster kedua atau dosis keempat bisa langsung mendatangi layanan kesehatan dimasing-masing wilayah.
“Di semua puskesmas Kota Banjarbaru dan sebagian Rumah Sakit,” ucapnya.

Sementara itu, Ahli Madya Epidemiolog Kesehatan Dinkes Banjarbaru, Edi Sampana mengatakan, meski PPKM dicabut karena Pemerintah menilai risiko penularan sudah menurun, masyarakat tetap diminta waspada dan memantau kasus.
“Jadi agar kasus tidak meningkat, daya imun tubuh tetap harus tinggi, karena itu vaksinasi tetap digalakkan untuk meningkatkan imunitas masyarakat, seperti Dosis keempat ini diberikan untuk meningkatkan kembali imunitas yg menurun,” katanya.
Ditempat terpisah, salah seorang warga Kota Banjarbaru, Salsanabila menyampaikan, harus ada sosialisasi yang gencar dari pemerintah mengenai Booster kedua ini.
“Apalagi sekarang PPKM sudah dicabut, masyarakat sudah berkegiatan seperti semula, kalau pemerintah tidak gencar bisa sedikit aja masyarakat yang mau vaksin Booster kedua nantinya,” ucapnya.
Salsanabila melanjutkan, dengan adanya Booster kedua untuk masyarakat umum, ia mengaku bersedia mendapatkan vaksinasi tersebut guna menjaga kekebalan tubuh, dan sebagai syarat melakukan penerbangan.
“Kalau sewaktu-waktu aturan penerbangan jadi mewajibkan vaksin sampai Booster kedua tidak repot mencari vaksin lagi, jadi mumpung sekarang stoknya ada saya mau divaksin, kebetulan jarak dari Booster pertama sudah lebih dari 6 bulan juga,” pungkasnya.