Warga Keluhkan Jalan Sekumpul Sering Tergenang Air, Begini Penjelasan PUPRP Banjar

by
19 Januari 2024
Jalan Sekumpul, Martapura yang sering terjadi genangan air ketika intensitas hujan lebat dan berlangsung lama. (Foto: Juwita/Newsway.id)

NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Memasuki musim penghujan, jalan Sekumpul Martapura kerap mengalami banjir.

~ Advertisements ~

Salah satunya Jalan Sekumpul Martapura yang dikeluhkan masyarakat karena sering terjadi genangan air ketika intensitas hujan lebat dan berlangsung lama, akibat drainase yang mampet.

~ Advertisements ~

Warga Tanjung Rema Darat, Sari (25) mengatakan, ketika hujan lebat dan lama Jalan Sekumpul tersebut sering banjir dan ia pun harus berhati-hati ketika melewati jalan tersebut.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Sepertinya genangan tersebut merupakan kiriman dari wilayah yang lebih tinggi, volume air kiriman yang begitu banyak ditambah saluran drainase yang mampet menyebabkan air meluber ke permukaan dan mengganggu pengguna jalan,” katanya belum lama tadi.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Sari berharap, kepada dinas terkait agar sekiranya dilakukan pemeliharaan saluran drainase ataupun pelebaran dan peninggian badan jalan tersebut.

~ Advertisements ~

“Agar Jalan Sekumpul itu dapat dilewati dengan nyaman,” ucapnya.

~ Advertisements ~

Dikonfirmasi kepada Kadis PUPRP Banjar Anna Rosida Santi melalui Kasi Drainase Operasional dan Pemeliharaan Dinas PUPRP Kabupaten Banjar Hamidhan Nooryansyah mengakui, bahwa pihaknya sudah rutin melakukan pembersihan saluran drainase terutama di Jalan Sekumpul tersebut.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Menurutnya, jalan Sekumpul tersebut bentuknya cekungan, sehingga air hujan yang mengalir itu terpusat di drainase tersebut.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Apalagi air kiriman jalan Muhibbin kemudian di Jalan Pendidikan juga larut membawa sedimen dan mengendap terpusat ke drainase di Jalan Sekumpul sehingga air tidak bisa tertampung dan meluber ke permukaan,” jelasnya.

Menyikapi hal itu, Hamidhan menyampaikan selain fokus ke operasional untuk pengerukan drainase yang dangkal, di tahun 2024 ini rencananya akan membagi dua saluran pembuangan air tersebut.

Ia melanjutkan, di wilayah Sekumpul itu banyak aktifitas perdagangan, ditambah lagi sedimentasi yang cukup tebal sehingga membuat kapasitas drainase tidak mampu menampung.

“Itu lebih sering crowded, dan sering juga kami bersihkan, insyaallah tahun 2024 ini ada juga rencana untuk membagi dua saluran pembuangan air untuk mengurangi limpasan tersebut,” ujar Hamidhan.

Hamidhan bercerita, setiap pihaknya melakukan pembersihan dan pengerukan saluran drainase di Jalan Sekumpul itu kerap ditemukan tumpukan sampah masyarakat yang menyumbat aliran.

“Sehingga kita imbau kepada masyarakat untuk pentingnya kebersihan lingkungan, jangan membuang sampah sembarangan,” imbaunya.

Perihal banjir yang kerap terjadi di Jalan Sekumpul ujar Hamidhan tidak termasuk banjir, hanya berupa air kiriman dari wilayah yang lebih tinggi.

“Limpasan air di Jalan Sekumpul itu biasanya tidak sampai satu jam setelah hujan akan surut kembali,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRP Banjar, Jimmy mengatakan, penanganan banjir di Jalan Sekumpul perlu dilakukan beberapa pertimbangan teknis dalam penanganan badan jalan.

“Mulai dari elevasi permukaan tanah asli, jenis kontur tanah dan sebagainya, kalau memang elevasi yang ada perlu dilakukan, berbicara di Jalan Sekumpul merupakan salah satu target namun belum prioritas utama,” ucap Jimmy.

Karena menurut Jimmy, hal yang perlu diatensi terlebih dahulu adalah pembenahan saluran drainase. “Kalau memang perlu dilakukan setelah treatmen terhadap drainase tersebut masih terjadi banjir, maka bisa dilakukan pembenahan badan jalan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog