NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Kasus Deman Berdarah yang diakibatkan dari gigitan nyamuk Aedes Aegepty di Kota Banjarbaru meningkat.


Sebanyak 125 kasus tercatat di Dineas kesehatan Kota Banjarbaru, salah satu kawasan yang terkena adalah Kelurahan Guntung Paikat Banjarbaru.



“Di Guntung Paikat memang dua kasus saja. Untuk atisipasi agar tidak bertambah kami akan melakukan gotong royong serentak,” terang Lurah Guntung Paikat M Arifin Kamis (1)2/23) siang.

Selain itu, lelaki yang akrab disapa Ipin inu akan melakukan pemetaan di mana saja daerah rawan.

“Kami harus memetakan dulu di mana masyarakat terjangkit. Kalau sesuai data yang jelas sudah pisitif warga di jalan Kastela RT 1 RW 2 ada satu orang dan komplek Rina Karya RT 3 RW 4 satu orang,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru Erni Syafrida Noor tidak menampik meningkatnya kasus DBD di Banjarbaru.
“Musim hujan menjadi salah satu faktor populasi nyamuk,” katanya.
Erni membeberkan data kasus DBD disetiap Kecamatan di Kota Banjarbaru per 24 Januari 2024.
“Kecamatan Banjarbaru Utara ada 43 kasus, Banjarbaru Selatan 17 kasus, Landasan Ulin 39 kasus, Liang Anggang 15 kasus, dan Cempaka sebanyak 11 kasus,” terangnya.
Erni mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Banjarbaru untuk mencegah DBD dengan gerakan 3M Plus.
“Silahkan masyarakat rajin menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas. Jadi pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M+Plus,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin dalam video imbauannya mengakui Banjarbaru daerah penyebaran nyamuk Aedes Aegepty.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk melakukan tindakan prepentif dalam membasmi penyebaran nyamuk, baik di rumah maupun fasilitas umum.
“Saya berharap masyarakat terus menggalakan 3M, termasuk mengubur barang bekas. Selain itu juga membersihkan tempat – tempat kerja seperti perkantoran, tempat ibadah, terminal dan pemakaman,” katanya.