Wisata Klotok di Kala Musim Kemarau Tiba

27 September 2023
Meskipun musim kemarau wisata klotok di Siring Banjarmasin tetap berlangsung seperti biasa hanya saja bagi pengemudi klotok yang ketika pulang harus memutar karena ada titik sungai yang sangat dangkal sehingga tidak bisa di lalui salah satunya sungai di daerah Kuin (26/9). (foto : fahmi/nesway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARMASIN – Banjarmasin dikenal dengan sebutan Kota Seribu Sungai, julukan tersebut diberikan sebab ada puluhan sungai yang tersebar di kota ini, karena itulah banyak masyarakat yang memanfaatkannya sebagai ladang penghasilan, contohnya seperti wisata klotok.

~ Advertisements ~

Namun, di saat musim kemarau seperti saat ini tentunya air cenderung dangkal, lantas apakah hal itu akan mengganggu aktivitas dari wisata ini?

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Saibani sebagai salah satu pengelola wisata klotok di Siring Kota Banjarmasin mengaku, apabila air mulai surut, klotok tidak dapat melewati jalan Kuin yang merupakan jalur tercepat ketika klotok hendak pulang, akibatnya harus berputar dulu.

~ Advertisements ~

“Kada kawa masuk jalan Kuin, ibaratkan tu jalan pintas, sekira lakas datang, jalan yang dekat tapi air surut kada kawa, menguliling kita,” ucapnya, Selasa (26/09).

~ Advertisements ~
Saibani, Pengelola wisata klotok di Siring Kota Banjarmasin (foto : fahmi : newsway.id)

Dari segi pengunjung, pria yang akrab disapa paman klotok ini menyatakan tidak ada perbedaan signifikan di saat kemarau maupun tidak, pengunjung tetap ramai.

“Biasa-biasa ja, kemarau lawan anu sama ja, rame ja to alhamdulillah ada ja,” tegasnya.

Dia menambahkan, pengunjung biasanya ramai pada waktu akhir pekan saja, seperti malam minggu atau minggu siang, sementara hari biasa memang terbilang sepi.

“Mulai malam minggu nah sampai siang minggu, kalau hari biasa kaya ini pang sepi,” lanjut Saibani.

Selain akhir pekan, pengguna klotok wisata memang sepi tidak seramai di akhir pekan. (foto : fahmi/newsway.id)

Tarifnya sendiri menyesuaikan tempat yang akan dituju, Saibani menyampaikan, semakin jauh tujuannya, maka semakin mahal pula tarifnya.

“Misalnya Pasar Lama Antasari 5 ribu rupiah, Kampung Hijau 10 ribu rupiah, dan Pulau Kembang  35 ribu rupiah,” cetusnya.

Terakhir, dia mengharapkan agar pemerintah turut mendukung wisata ini dengan memberikan bantuan, contohnya seperti penyediaan life jacket (jaket pelampung).

“Mudahan ae harapan bagus lebih lagi daripada ini, pemerintah membantu apakah, life jaket kah supaya nyaman,” tutupnya.

Wisata satu ini memang sudah menjadi salah satu destinasi favorit di kalangan masyarakat Banjarmasin, hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Erma Rahmawati, pengunjung yang tinggal di Handil Bakti ini mengaku sudah menaiki wisata klotok lebih dari 5 kali.

Erma Rahmawati warga Handil Bakti ini mengaku sudah menaiki klotok wisata tidak kurang dari lima kali. (foto : fahmi/newsway.id)

“Lima kali lebih kayaknya” terang Erma

Dia menambahkan, alasan menyukai wisata ini karena bisa menikmati pemandangan sungai dan langit yang tenang.

“Kaya nyaman ae melihat pemandangan sungai kayak lebih tenang gitu nah, langit langit, tenanglah pokoknya,” lirihnya.

Dia pun memberikan saran, bagian atas klotok diberi semacam pagar untuk keamanan pengunjung.

“Kelotoknya bisa dipagar lah karena duduknya di atas, takutnya gugur kalo, supaya aman,” pungkasnya.

Haziq Noorazmi mahasiswa UIN yang mengaku berasal dari Malaysia ini, menyatakan sangat senang melihat suasana Kota Banjarmasin dari klotok yang menyusuri Sungai Martapura. (foto : fahmi/newsway.id)

Sementara itu, pengunjung lain, Haziq Noorazmi yang baru saja selesai menaiki klotok dengan tujuan kampung hijau, menyatakan sangat senang karena dapat melihat kampung yang serba hijau beserta lampu-lampu di sekelilingnya.

“Seru liat lampu-lampu di sekeliling kampung, terus liat kampung hijau lagi semuanya hijau,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog