NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Sejak awal tahun 2024, puluhan rumah warga di Desa Melayu Ilir, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar terendam banjir, Kamis (14/3/2024).


Pembakal Melayu Ilir, Murdjani mengatakan bahwa wilayahnya merupakan daerah rendah yang rawan tergenang banjir.


“Mulai Januari kemarin sudah banjir, biasanya diperkirakan Maret sudah surut. Namun hingga saat ini tidak terduga banjir masih merendam puluhan rumah warga,” ujar Murdjani saat ditemui Newsway.id di kantor desa.


Murdjani juga mengatakan, karena desanya berada di dataran yang lebih rendah dan berdekatan dengan sungai hasilnya sudah menjadi langganan tiap tahun banjir.

“Ketinggian air paling dalam sekitar 30 cm di dalam rumah, perkiraan sekilan diatas mata kaki orang dewasa, di desa ini istilahnya wilayah yang paling pertama tergenang dan paling terakhir untuk surut,” ungkapnya.
Menyikapi hal itu, ujar Murdjani rumah warga yang terdampak dan belum mampu untuk meninggikan bangunan rumahnya terpaksa harus beradaptasi dengan kondisi banjir yang menyelimuti rumah.
“Disini sekitar 400 kepala keluarga, dan sekitar puluhan rumah warga tergenang banjir, kalau masyarakat mampu mereka akan meninggikan bangunan rumahnya agar tidak banjir, namun kalau tidak mampu mereka terpaksa harus bertahan seadanya,” beber Murdjani.
Untung saja kejadian banjir ini ujar Murdjani tidak separah kejadian banjir di tahun 2021 lalu yang mengharuskan 99 persen warganya mengungsi ketempat yang lebih tinggi.
“Kalau tahun ini Alhamdulillah semoga lekas surut jadi tidak ada warga yang harus mengungsikan diri, karena mereka semua pun ketika air sudah mulai masuk ke permukiman, mereka sudah siaga,” katanya.
Terkait bantuan dari pemerintah daerah mengenai rumah yang terdampak banjir, diakui Murdjani belum ada bantuan sama sekali.
“Kalau bantuan pembangunan, kemarin dapat bantuan pelebaran jalan dari PUPR, namun pelebaran itu tidak jadi solusi mengatasi banjir, seharusnya badan jalan harus ditinggikan agar banjir tidak sampai ke jalan,” ucapnya.
Murdjani berharap, agar ada bantuan dari pemerintah untuk warga yang terdampak banjir.Dikonfirmasi kepada Kepala Pelaksana BPBD Banjar Warsita, ia mengungkapkan pada Kamis (14/3) terjadi kenaikan tinggi muka air sekitar 2 cm.
“Kalau berdasar perkiraan cuaca hari ini hanya hujan ringan, dalam beberapa hari nanti tinggi muka air diperkirakan akan turun atau surut, dan wilayah di Melayu Ilir masih terendam karena berada pada daerah yang paling rendah,” jelasnya.
Warsita juga mengatakan Tim posko induk sudah melakukan monitoring dan sosialisasi serta pendataan rumah di Melayu Ilir yang terdampak banjir.
“Berdasar pengamatan aktifitas tergolong masih normal, kami menghimbau kepada warga agar selalu waspada terhadap permukaan air, siapkan tas siaga bencana untuk mewadahi dokumen penting, waspada terhadap binatang liar, dan korsleting listrik,” pungkasnya.