NEWSWAY.ID, PULANG PISAU – Forum Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Tengah (Kalteng), menyelengarakan kegiatan Smart Bangsaku, bersatu Indonesiaku, sehat mental, keluarga cerdas dan tangguh dalam pencegahan Radikalisme di Aula Dinas Pendidikan, Kamis ( 21/3/2024)


Sekertaris Daerah (Sekda) Pulang Pisau Tony Hariasinta mengatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) menyambut baik dan memberi apresiasi terhadap kegiatan tersebut.



Menurutnya kegitan itu untuk memberikan pemahaman agar penggunaan media sosial (Medos) bagi generasi Z hal yang sangat lumrah tetapi harus bijak dan tidak disalahgunakan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia dan Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme Kalimantan Tengah yang telah mempercayakan Kabupaten Pulang Pisau, sebagai tempat kegiatan Pelaksanaan kegiatan ini,” ujar Tony.

Selain itu, Tony berpesan kepada para orang tua agar lebih proaktif dalam memantau dan mengarahkan penggunaan internet oleh anak.
Termasuk pentingnya dalam memberikan pendidikan nilai pancasila dan toleransi harus ditanamkan sejak dini.
” Kepada anak-anak tercinta, siswa SMP, saya mengingatkan untuk selalu kritis dan bijak dalam menerima informasi. Gunakanlah internet sebagai sarana positif untuk belajar dan memperluas wawasan,” tambahnya.
Lebih jauh Tony menambahkan, semboyan Kabupaten Pulang Pisau adalah “Handep Hapakakt” yang artinya persatuan dan kesatuan semua suku dan Ras dalam falsafah hidup gotong royong.
“Semboyan kita sangat sesuai dengan tujuan kegiatan dalam pencegahan Radikalisme dan Terorisme, Pancasila dan Bhinika Tunggal Ika,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalimantan Tengah Prof Dr Hairil Anwar, S.Ag mengatakan, hasil dari penelitian Tahun 2020, Kalimatan Tengah masuk peringkat ke 4 indeks terorisme.
Peringkat tersebut didapat karena salah satu penyebabnya faktor penggunaan medsos yang kurang bijak.
“Saat ini Kalteng berada di peringkat rata-rata, dari hasil dari riset tahun 2020 Kalimantan Tengah menyandang predikat ke 4. Indikatornya adalah banyaknya anak-anak remaja yang menggunakan media sosial dengan kurang bijak, banyak pemberitaan yang di terima kemudian dishare tanpa mengetahui berita itu benar atau hoax, seperti ujaran kebencian, kemudian berita berita bohong yang dirinya sendiri pun tidak paham,” jelas Hairil.
Ia menambahkan hasil yang diharapkan dari kegiatan tersebut, bisa memberikan gambaran yang jelas, terkait terorisme di Indonesia dan bagaimana mendorong masyarakat, agar senantiasa mengamalkan nilai-nilai Pancasila.