Pemkab Pulpis Bentuk Panitia Seleksi Penerima Beasiswa Hapakat

Pj Bupati Pulang Pisau, Hj Nunu Andriani saat memimpin rapat menggelar Rapat Koordinasi pembentukan panitia seleksi penerimaan beasiswa Alokasi Dana Desa. (Foto : Winda/newsway.id)

NEWSWAY.ID, PULANG PISAU – Pemerintah Kabupaten (Pengkab) Pulang Pisau (Pulpis) melalui Dinas  Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar Rapat Koordinasi pembentukan panitia seleksi penerimaan beasiswa kuliah dari Alokasi Dana Desa (ADD) Kabupaten Pulpis, di ruang rapat Bupati, Senin (6/5/2024).

~ Advertisements ~

Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Hj Nunu Andriani mengharapkan, dalam seleksi rekrutmen calon mahasiswa  yang akan berkuliah, melalui beasiswa Hapakat bisa transparan dan terbuka.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Pada bulan Mei-Juni ini adalah tahapan sosialisasi, kita juga menyepakati, kedepan SK untuk tim seleksi akan melibatkan seluruh kepala Desa, Kecamatan, dari dinas teknis dan dari pihak universitas UMPR. Dengan adanya tim  ini, rekrutmen mahasiwa ini bisa transparan dan obyektif, artinya tidak ada intervensi dari pihak manapun,” kata Nunu.

~ Advertisements ~

Nunu juga mengatakan, terkait program yang sudah dialokasikan lewat Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) satu desa satu sarjana, ini diapresiasi oleh pihak Universitas UMPR dan mereka memberikan CSR kepada desa tersebut.

~ Advertisements ~

“Program ini satu sarjana menggunakan dana APBDes, satunya dari dana CSR Universitas UMPR,” tambahnya.

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Herman Wibowo menyampaikan, rapat koordinasi yang dilakukan dengan para kepala desa ini, terkait program beasiswa Hapakat melalui dana APBDes.

“Intinya hari ini Kepala Desa dan Camat serta perwakilan desa paling tidak mengerti apa itu program beasiswa Hapakat. Harapannya mereka menjadi perpanjangan tangan pemerintah bisa menyelesaikan program yang diinisiasi oleh ibu Pj bupati ini,” kata Herman.

Herman juga menyapaikan, program ini mengubah pandangan di desa, menciptakan sarjana yang kemudian bisa mengembangkan desa kedepan.

“Camat maupun kepala desa menanggapi program ini dengan positif. Program ini perlu dikawal agar kemudian hari tidak ada masalah,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog