NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk Triwulan 1 Tahun 2024 mengalami keterlambatan. Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Fahrudinnor, menjelaskan bahwa anggaran dari pusat baru saja diterima oleh daerah.
Hingga Minggu kedua bulan Mei 2024, dari 546 daerah di seluruh Indonesia, baru 26 pemerintah daerah yang sudah menyalurkan dana TPG Triwulan 1, sementara 297 daerah dalam proses penyaluran, dan 223 daerah belum memulai penyaluran.
Di Kalimantan Selatan, hingga 21 Mei 2024, ribuan guru belum menerima pencairan TPG Triwulan 1. Fahrudinnor menyebutkan bahwa terdapat 4.038 guru yang siap dibayarkan, baik yang berstatus PNS maupun PPPK.
“Pembayaran terkendala karena rekening kas daerah Pemprov Kalsel belum menerima dana transfer dari pusat. Anggaran baru masuk ke kas daerah pada Jumat, 17 Mei, dan saat ini sudah diproses oleh BAKEUDA. Mungkin hari ini atau besok, jika tidak ada kendala, dana sudah bisa dicairkan ke rekening masing-masing guru,” jelas Fahrudinnor.
Pencairan dana TPG akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing guru penerima. Besaran yang diterima setiap guru adalah sebesar tiga bulan gaji pokok sekaligus.
“Penyaluran TPG diberi waktu 14 hari kerja sejak SKTP masuk dan dana masuk ke kas daerah. Dana dari pusat baru masuk ke kas daerah pada Jumat, 17 Mei, jadi kita masih dalam batas waktu yang ditentukan,” tambahnya.
Fahrudinnor juga menyebut bahwa dana yang masuk ke daerah sebesar Rp 65.426.857.800. Realisasi penyaluran TPG adalah sebesar 30% untuk Triwulan pertama, 25% untuk Triwulan kedua, 25% untuk Triwulan ketiga, dan 20% untuk Triwulan keempat.
Sementara itu, salah seorang guru dari SMA 1 Banjarbaru, Dewi Handayani, menyatakan rasa syukurnya atas kabar bahwa TPG akan segera dicairkan. Menurutnya, TPG Triwulan 1 tahun 2024 sempat mengalami keterlambatan sekitar satu bulan lebih.
“Alhamdulillah, saya bersyukur jika TPG segera dicairkan. Dana ini bisa digunakan untuk modal usaha, membayar keperluan anak sekolah, dan kebutuhan lainnya,” pungkas Dewi.
