NEWSWAY.ID, BANJARMASIN – Puncak perayaan Hari Waisak 2568 Buddhist Era (BE) jatuh pada tanggal 23 Mei 2024.


Umat Buddha dari berbagai penjuru Kalimantan Selatan ramai-ramai berkumpul dan melaksanakan serangkaian ibadah di Vihara Dhammasoka yang terletak di Jl. Kapten Piere Tendean, Kecamatan Banjarmasin Tengah.



Diperkirakan sekitar 500 jemaah hadir untuk merayakan hari besar umat Buddha ini. Tema yang diangkat untuk Hari Waisak 2024 adalah ‘Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman’.

Kepala Vihara Dhammasoka, Bhante Saddhaviro Mahathera, menjelaskan bahwa tema ini merupakan landasan penting untuk kemajuan bangsa.

“Hidup ini faktanya berbeda-beda, dari perbedaan itu kita harus menjaga persatuan yang sudah ada. Tanpa persatuan, bangsa kita tidak akan mampu berbuat banyak, dan sulit mengejar ketertinggalan,” ujar Saddhaviro.

Pada momen sakral tersebut, umat Buddha melaksanakan ibadah puja bakti untuk menyambut detik-detik Waisak pada pukul 21.52 WITA.
“Detik-detik Waisak itu bertepatan dengan bulan purnama. Maka, kita awali dengan puja bakti yang berarti menghormati dengan niat yang tulus, menghormat kepada Buddha,” jelasnya.
Ritual ini dilanjutkan dengan serangkaian ibadah lain seperti pembacaan doa-doa paritta data suta, ceramah, pemercikan air suci, hingga detik-detik Waisak dan diakhiri dengan menyanyikan lagu Waisak.
Bhante Saddhaviro menjelaskan bahwa perayaan Waisak telah dimulai sejak sebulan yang lalu dengan kegiatan Sebulan Pendalaman Damai (SPD).
“SPD itu seperti tausiyah, diharapkan umat memiliki pemahaman yang lebih baik dan keimanan yang lebih kuat,” kata Saddhaviro.
Selain itu, Vihara Dhammasoka juga mengadakan kegiatan sosial kepada masyarakat sekitar berupa pasar murah, bazar, bakti sosial, pembagian sembako, cek dan donor darah, serta pengobatan gratis yang berlangsung dari tanggal 12-19 Mei 2024.
Pada momen Hari Waisak ini, Saddhaviro berharap umat Buddha memiliki pemahaman yang lebih kuat terkait ajaran Buddha, sehingga keimanan mereka semakin kokoh.

“Dengan pemahaman yang baik dan keyakinan yang kokoh, umat dapat mengimplementasikan ajaran Buddha: tidak berbuat jahat, selalu berbuat baik, serta mensucikan batin,” harapnya.
Bhante juga memiliki harapan untuk masyarakat luas, mengingat kita semua adalah anak bangsa yang bertanggung jawab memajukan bangsa.
“Mari kita saling mengingatkan, menasihati, membantu, dan memaafkan. Kesalahan pasti ada, tetapi yang terpenting adalah niat untuk perbaikan demi persatuan dan keragaman dalam berbangsa,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengurus Divisi Sosial Budaya DPC Patria Banjarmasin, Felix, mengutarakan perasaannya setelah melalui rangkaian kegiatan ibadah Hari Waisak.
“Saya senang karena perayaan tahun ini lebih ramai dan prosesi acaranya meriah,” ujar Felix.
Ia berharap perayaan Hari Waisak di tahun mendatang semakin megah dan membawa keberkahan bagi semua.
“Semoga Waisak tahun depan lebih meriah dan membawa hal positif bagi seluruh umat Buddha, serta membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi semua makhluk,” tutupnya.