Pesan BNN kepada Pecandu Narkoba: Jangan Takut Direhabilitasi Jika Ingin Sembuh

12 Juli 2024
Kantor BNN Kota Banjarmasin yang berlokasi di Jl. Pangeran Hidayatullah, Benua Anyar, Kec. Banjarmasin Timur (Foto.Fahmi/newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARMASIN – Masyarakat yang terjerat narkoba umumnya dihadapkan pada tiga pilihan : rehabilitasi, penjara, atau kematian.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Dalam rangka mendorong pemulihan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarmasin mengimbau para pecandu untuk memilih rehabilitasi.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Kalau ada yang menyalahgunakan narkoba atau siapapun, datang saja ke sini. Lebih baik direhabilitasi daripada mati atau dipenjara,” ujar Ketua Tim Bidang Rehabilitasi, Eka Fitriana, pada Kamis (11/7/2024).

~ Advertisements ~

Eka menambahkan bahwa pihaknya terus mensosialisasikan pentingnya rehabilitasi kepada masyarakat agar tidak sungkan untuk mendapatkan pengobatan.

~ Advertisements ~

“Banyak yang kecanduan tapi masih sulit atau malu untuk direhabilitasi,” ungkap Eka.

Menurutnya, stigma masyarakat yang takut ditangkap jika masuk ke BNN adalah salah satu hambatannya.

“Kami terus mensosialisasikan bahwa tidak akan ditangkap, kecuali jika mereka pengedar,” jelas Eka.

Berbeda dengan pecandu atau pemakai, pengedar narkoba akan langsung dijatuhi hukuman pidana.

Eka juga menegaskan bahwa semua layanan rehabilitasi di BNN gratis.

“Layanannya gratis, tidak berbayar. Kecuali rawat inap, itu akan dirujuk ke Rumah Sakit, Balai Besar, atau Loka Rehabilitasi BNN,” terangnya.

Ketua Tim Bidang Rehabilitasi, Eka Fitriana saat ditemui di tempat kerjanya (Foto.Fahmi/newsway.id)

Proses rehabilitasi, lanjut Eka, biasanya memakan waktu sekitar dua sampai enam bulan.

“Dua bulan atau delapan kali pertemuan untuk rawat jalan. Kalau rawat inap bisa sampai enam bulan untuk kasus yang sudah berat,” papar Eka.

Sebagai informasi, total klien yang ditangani oleh BNN Kota Banjarmasin tahun lalu mencapai 56 orang.

“Tahun ini, sampai bulan Juli, ada 37 orang yang direhabilitasi. Ada yang diantar sendiri, ada juga yang diantar oleh keluarga,” imbuhnya.

Eka juga berpesan bahwa pihaknya membutuhkan dukungan dari semua pihak, terutama keluarga, untuk selalu mengedukasi terkait bahaya penyalahgunaan narkoba.

“Kita jaga keluarga kita dengan edukasi pengetahuan semampu kita. Kalau keluarga sudah kuat, mereka akan lebih tahan terhadap godaan di luar,” harapnya.

Dengan demikian, Eka menyimpulkan bahwa lingkungan memainkan peran penting dalam pencegahan penggunaan narkoba.

“Cari teman dan pergaulan yang baik, jangan sembarang berteman,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog