NEWSWAY.ID, BANJARMASIN – Setelah terakhir kali digelar pada tahun 2019, Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) kembali menyelenggarakan Banjarmasin Book Fair 2024. Acara ini bertempat di Lapangan Kamboja, Kota Banjarmasin.

Kepala Dispersip Kota Banjarmasin, Ikhsan Alhak, menyampaikan bahwa kegiatan ini sempat terhenti beberapa tahun akibat pandemi Covid-19.

“Sudah lama kita tidak melaksanakan, terakhir itu tahun 2019. Seharusnya Book Fair ini diadakan setiap tahun, tapi karena sempat ada Covid jadi pelaksanaannya ditiadakan,” kata Ikhsan pada Jumat (12/7/2024).


Book Fair tahun ini hadir dengan sentuhan baru yang membedakannya dari tahun-tahun sebelumnya, dengan tambahan rangkaian kegiatan baru.

“Yang membedakan tahun ini ada kegiatan lomba-lomba dan diskusi buku, kalau dulu kan hanya pameran saja,” sambung Ikhsan.

Beberapa lomba yang dilaksanakan antara lain :
-Lomba Baca Surah (Kamis, 18 Juli 2024)
-Lomba Bekisah Bahasa Banjar (Jumat, 19 Juli 2024)
-Lomba Menyanyi (Sabtu, 20 Juli 2024)
-Lomba Mewarnai (Minggu, 21 Juli 2024)
Selain itu, ada kegiatan diskusi buku yang mengangkat topik-topik lokal Kalimantan Selatan seperti :
1.Ragam Watak di Kalimantan Selatan
2.Bahasa Bakumpai
3.Adat Badamai
4.Antologi Cerpen Dina Semasa
“Sengaja kita angkat konten lokal supaya para generasi muda bisa mengetahui tentang khazanah kekayaan budaya lokal Kalimantan Selatan, khususnya etnis Banjar,” jelas Ikhsan.

Acara yang digelar selama 10 hari, mulai 12-21 Juli 2024 ini, menghadirkan 26 stand yang diisi oleh stand kuliner dan pegiat buku seperti Komunitas Kampung Buku dan Gramedia yang menawarkan diskon spesial selama kegiatan berlangsung.
“Kami mengadakan pameran buku dan alat-alat sekolah, jadi mumpung ada diskon yang signifikan dan di luar libur sekolah, bapak ibu bisa mengajak anak atau keluarganya yang memerlukan,” imbuhnya.
Ikhsan juga menjelaskan bahwa Dispersip tidak memiliki anggaran untuk kegiatan ini, sehingga bekerja sama dengan komunitas buku dan event organizer.
“Kami dari Dinas Perpustakaan hanya mengisi kegiatan dalam bentuk lomba-lomba, tapi kegiatan lainnya disediakan oleh para pendukung,” ungkap Ikhsan.
Ia berharap kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan lebih baik ke depannya dan mengundang lebih banyak partisipan.
“Mudah-mudahan kegiatan Book Fair ini bisa dilaksanakan rutin tiap tahun. Tahun depan kami berencana memperluas jumlah peserta, tidak hanya dari Banjarmasin tapi se-Kalimantan Selatan, agar lebih semarak, menarik, dan bervariasi,” tandasnya.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, turut hadir dan menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini dapat kembali menumbuhkan literasi masyarakat pada buku fisik di tengah maraknya buku digital.
“Banjarmasin Book Fair hadir untuk meningkatkan literasi dan memperkenalkan lagi buku-buku fisik yang dicetak,” ucap Ibnu.
Wali Kota menegaskan pentingnya keberadaan buku fisik di era digital.
“Jangan sampai era digital mendisrupsi buku-buku cetak karena dokumen digital tentu berbeda dengan dokumen fisik. Membaca buku fisik memberikan pengalaman yang berbeda,” terang Ibnu.
Ia juga menambahkan bahwa literasi di Kota Banjarmasin sudah baik, dan kegiatan Book Fair ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas literasi masyarakat.
“Literasi kita sudah bagus di perkotaan, tapi kegiatan ini akan lebih meningkatkannya lagi,” pungkasnya.
Di penghujung acara, ada penyerahan hibah Al-Qur’an dari Gramedia kepada Wali Kota Banjarmasin yang nantinya akan disalurkan ke pondok pesantren, kelompok pengajian, dan panti asuhan.