NEWSWAY.ID, PULANG PISAU – Program optimalisasi lahan gambut menjadi lahan pertanian di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, menunjukkan hasil yang signifikan.


Di Desa Tahai Jaya, Kecamatan Maliku, misalnya, telah berhasil dipanen padi di lahan seluas 405 hektar, bagian dari total 7.081 hektar lahan yang termasuk dalam program tersebut.



Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, Godfridson, menyatakan bahwa panen ini adalah buah dari program optimalisasi yang mencakup luas lahan sebesar 21 ribu hektar di seluruh Pulang Pisau.

“Secara keseluruhan, program ini menargetkan 21 ribu hektar lahan untuk dioptimalisasi, dan proses ini masih terus berjalan. Dari luas tersebut, lahan yang sudah masuk dalam Sistem Investigasi dan Desain (SID) dan dapat ditanami kurang dari 10 ribu hektar,” ujar Godfridson pada Selasa (31/7/2024).

Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari peran TNI, khususnya Kodim Kapuas, dalam mengelola tata kelola air yang sangat penting di wilayah pasang surut seperti Pulang Pisau.
“Melalui optimalisasi ini, lahan yang tadinya hanya bisa ditanam satu kali setahun kini dapat ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun. Kami berharap produktivitas dan indeks pertanaman terus meningkat di masa mendatang,” tambahnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 1011/Kuala Kapuas, Letkol Inf Khusnun Dwi Putranto, menjelaskan bahwa kerjasama ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Kodim 1011 dan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau melalui Dinas Pertanian.
Dalam MoU tersebut, Kodim telah mengerjakan optimalisasi lahan di beberapa wilayah, termasuk 105 hektar di Maluen, 7.081 hektar di Belanti Siam dan sekitarnya, serta wilayah Pandih Batu.
“Kami telah menyelesaikan 100 persen dari target tersebut, dan sisanya seluas 964 hektar di wilayah Jabiren akan kami selesaikan pada pertengahan Agustus,” kata Khusnun.
Khusnun juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya, pihaknya mengikuti hasil Survei Investigasi dan Desain (SID) yang diberikan oleh universitas terkait, dengan fokus pada pengerjaan teknis seperti pembangunan saluran, gorong-gorong, dan jembatan.
Kendala alam, seperti cuaca hujan dan kondisi pasang surut, menjadi tantangan yang dihadapi selama pengerjaan, namun hal ini dapat dikoordinasikan dengan baik bersama kelompok tani setempat.
Dengan adanya program ini, diharapkan lahan-lahan gambut di Pulang Pisau dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan produksi pangan dan mendukung ketahanan pangan daerah.