NEWSWAY.ID, PULANG PISAU – Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, memiliki cara unik untuk melestarikan budaya lokal sekaligus memperkenalkan warisan tradisional kepada generasi muda.

Salah satu langkah tersebut adalah dengan menggelar Festival Budaya Handep Hapakat 2024.


Acara ini diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-22 Kabupaten Pulang Pisau dan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-79.

Salah satu acara utama dalam festival ini adalah Lomba Balogo yang diadakan di Stadion H.M Sanusi pada Minggu (18/8/2024).

Lomba ini menampilkan permainan tradisional Balogo, yang dimainkan oleh 5 orang per tim, terdiri dari 3 pemain inti dan 2 cadangan.
Alat permainan balogo terbuat dari tempurung kelapa berbentuk segi tiga berukuran 8×9 cm, sedangkan bambu digunakan sebagai pemukul, atau yang dikenal sebagai campa, dengan panjang 40 cm dan lebar 2 cm.
Fungsi campa adalah untuk mendorong logo agar meluncur dan merobohkan logo lawan yang dipasang selama permainan.
Panitia lomba, Raga Prasetyo, menjelaskan bahwa lomba ini diikuti oleh 24 tim putra dan 11 tim putri, dengan masing-masing tim diberikan waktu 15 menit untuk bertanding.
Tiga kecamatan di Pulang Pisau, yakni Banama Tingang, Kahayan Tengah, dan Kahayan Hilir, mengirimkan peserta mereka untuk berkompetisi.
Raga juga menambahkan bahwa permainan Balogo memiliki makna mendalam bagi masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah.
Pada masa lalu, permainan ini dipercaya sebagai sarana untuk mengukur tingkat kesuburan atau keberuntungan dalam kehidupan mereka.
Dalam permainan ini, logo dipasang dalam posisi berdiri, yang dikenal sebagai logo pasang, kemudian dipukul dengan logo lain menggunakan campa.
Melalui Festival Handep Hapakat ini, pemerintah dan masyarakat berupaya untuk menjaga keberlanjutan tradisi ini, sekaligus menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan kebanggaan akan budaya lokal.