NEWSWAY.ID, KOTABARU – Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kembali menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2024.

Acara ini diadakan sebagai bentuk upaya untuk melestarikan dan meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap Bahasa Banjar.
Festival ini diikuti oleh siswa SD dan SMP se-Kabupaten Kotabaru dan berlangsung di Aula Disdikbud Kotabaru pada Rabu (30/10/2024) dengan tema “Merajut Kearifan Lokal Melalui Bahasa Ibu, Mengokohkan Kebudayaan Nasional.”
Kegiatan ini dilangsungkan di dua lokasi, yaitu Aula Disdikbud Kotabaru dan SDIT Al Izzah Kotabaru, dengan dukungan sponsor dari Bank Kalsel Kotabaru.
Festival secara resmi dibuka oleh Sekretaris Disdikbud Kotabaru, Taufikurrahman, SP, yang memukul gong sebagai tanda dimulainya kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Taufikurrahman menyampaikan apresiasinya kepada panitia dan peserta yang berpartisipasi, serta meminta agar dewan juri menilai dengan objektif demi mendapatkan perwakilan terbaik untuk Kabupaten Kotabaru.
“Kami berterima kasih kepada panitia atas kerja kerasnya, dan kepada dewan juri kami berharap penilaian dilakukan seadil mungkin agar terpilih juara yang terbaik,” ujar Taufikurrahman.
Festival Tunas Bahasa Ibu ini merupakan bagian dari program Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah (RBD) yang mendukung Program Merdeka Belajar.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mengintegrasikan budaya lokal ke dalam pendidikan dan menjaga keberlangsungan Bahasa Banjar di tengah perkembangan zaman.
“Ini adalah puncak dari proses pembelajaran Bahasa Banjar kepada generasi muda sebagai penutur yang akan melanjutkan budaya kita. Sekolah sebagai institusi formal terus berupaya mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa secara seimbang,” tambah Taufikurrahman.
Menurut Lastiadi Muhtadin, salah satu panitia FTBI, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan Bahasa Banjar sebagai warisan budaya dan leluhur.
“Festival ini bertujuan memperkuat pemahaman serta menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan siswa terhadap bahasa daerah mereka dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Lastiadi.
Festival ini diikuti oleh 46 siswa SD dan 64 siswa SMP yang lolos seleksi tingkat kecamatan, dengan total peserta mencapai 110 orang dan 47 guru pendamping.
Beberapa kategori lomba yang diadakan meliputi Lomba Bakisah, Bapidato, Bapandung (Komedi Tunggal), Menulis Puisi, dan Menulis Kisah Handap.
Setiap kategori lomba dirancang untuk menghidupkan kembali Bahasa Banjar dan memperkuat kebudayaan lokal.
Para pemenang festival nantinya akan mewakili Kabupaten Kotabaru di tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, dengan harapan dapat melangkah hingga ke tingkat nasional.
Dengan adanya Festival Tunas Bahasa Ibu, Pemkab Kotabaru berharap upaya pelestarian bahasa dan budaya daerah ini dapat semakin memperkuat identitas lokal dan mewariskannya kepada generasi penerus.