NEWSWAY.ID, PALANGKA RAYA – World Health Organization (WHO) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya, Sabtu (9/11/2024).

Direktur RSUD Kota Palangka Raya dr Abram Sidi Winasis menyampaikan, kunjungan tersebut dalam rangka persiapan Out Break Respons Assessment (OBRA) bulan Desember 2024 di Kota Palangka Raya.
“Kunjugan perwakilan organisasi kesehatan dunia dan Dinkes Provinsi Kalteng dan Dinkes Kota Palangka Raya ke RSUD Kota Palangka Raya, untuk memberikan arahan terkait kegiatan OBRA kepada dokter dan perawat,” kata Abram, Minggu (10/11/2024).
Dalam kunjugan tersebut WHO yang merupakan organisasi internasional PBB yang bergerak di bidang kesehatan diwakili oleh dr Rajendra Kumar Singh, didampingi Dinkes Provinsi Kalteng dan Dinkes Kota Palangka Raya, diterima oleh Direktur RSUD Kota Palangka Raya dr Abram Sidi Winasis.
Direktur RSUD Palangka Raya bersama jajarannya menyambut baik kedatangan dr Rajendra dan berkomitmen untuk bisa mensukseskan program WHO tersebut.
Abram menyampaikan, dalam pertemuan tersebut dr Rajendra mengingatkan kembali akan pentingnya Rumah Sakit untuk secara rutin melaporkan kasus-kasus penyakit yang ada kepada pihak Kemenkes RI, sebagai bagian dari pencegahan kemungkinan terjadinya wabah penyakit di suatu daerah.
Dalam pertemuan tersebut, jelas Abram secara khusus dr Rajendra membahas tentang angka kejadian penyakit Polio. Dalam beberapa tahun terakhir kembali merebak di Indonesia. Padahal sejak 2014 di Indonesia telah dinyatakan bebas dari penyakit Polio.
Dokter Abram menjelaskan, polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio, ditandai dengan adanya kelemahan atau kelumpuhan pada anggota gerak.
Terjadi pada anak berusia kurang dari 15 tahun. Penyebaran penyakit Polio secara fekal-oral,menyebar karena kurangnya kebersihan diri seseorang.
Utk itu, dr Abram mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Selain itu imunisasi pada anak secara lengkap, juga merupakan salah satu faktor penentu, di dalam upaya pencegahan berbagai penyakit yang mungkin muncul pada anak, termasuk penyakit Polio.