Lebih Sepekan Banjir di Landasan Ulin Selatan, Sebagian Warga Mulai Mengungsi

23 Januari 2025

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Sudah sepekan terakhir, banjir melanda wilayah Pengayuan, Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru.

~ Advertisements ~

Tiga Rukun Tetangga (RT) di wilayah tersebut, yakni RT 01, RT 02, dan RT 03, masih terendam banjir dengan total 254 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Ketua RT 02, Hendra, menyampaikan bahwa ketinggian air bervariasi di setiap RT. Di RT 02 sendiri, ketinggian air sudah mencapai lutut orang dewasa.

~ Advertisements ~

“Banjir ini sudah berlangsung selama satu minggu, bahkan di beberapa titik sudah lebih dari satu bulan. Air naik bertahap, bisa dua hingga tiga jari setiap malam,” ujarnya.

~ Advertisements ~
Ketinggian air tadi malam (foto.ist/newsway.co.id)

Hendra juga mengungkapkan bahwa warga yang terdampak banjir mulai mengungsi. Di RT 02, ada 8 KK yang memilih meninggalkan rumah mereka.

“Kita sudah siapkan tenda pengungsian. Di RT 01, ada rumah warga yang posisinya lebih tinggi sehingga dipinjam sebagai tempat evakuasi sementara,” jelasnya.

Sementara itu, pemerintah setempat bergerak cepat memberikan bantuan. Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru telah mengirimkan bantuan sembako untuk dapur umum dan obat-obatan dari Dinas Kesehatan.

“Dapur umum dikelola oleh warga sendiri, mereka juga yang memasak. Selain itu, ada bantuan kesehatan untuk warga,” tambah Hendra.

Pendirian dapur umum dan tempat pengungsian sementara oleh warga bersama bpbd banjarbaru (foto.ist/newsway.co.id)

Salah satu warga terdampak banjir, Sartinah (54), mengaku telah mengungsi bersama keluarganya sejak dua hari lalu. Ia menceritakan kerugian yang dialami akibat banjir mendadak.

“Air naik cepat, tidak sempat menyelamatkan apa-apa. Tempat tidur, lemari, kulkas semuanya rusak karena air sudah sampai lutut orang dewasa,” ungkapnya.

Sartinah dan enam anggota keluarganya kini berada di tenda pengungsian yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Di rumah sudah tidak ada siapa siapa lagi. Syukurnya, di pengungsian kami dapat makan tiga kali sehari,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog