NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Warga Jalan Kasturi II, Gang Barito II, Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, dikejutkan dengan penemuan mayat seorang anak perempuan di dalam kamar.

Penemuan ini telah dikonfirmasi oleh Kapolres Banjarbaru, AKBP Pius X Febry Aceng Loda, melalui Kasi Humas, Ipda Kardi Gunadi.


Menurut keterangan Ipda Kardi, korban diketahui bernama Ziaul Rellyan Naek, kelahiran Banjarbaru, 19 Februari 2012. Korban merupakan pelajar SMPN 15 Banjarbaru yang tinggal bersama kakaknya di rumah tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi, yaitu kakak korban, insiden terjadi saat korban berada di dalam kamar dengan pintu terkunci.

Sebelum kejadian, saksi mendengar suara tangisan dan tawa korban, namun tiba-tiba suara tersebut terhenti, menyisakan bunyi ponsel korban.
Saksi kemudian mengecek melalui jendela dan melihat korban dalam posisi leher terikat tali rafia ungu yang terikat pada jendela.
Kakak korban sempat mencoba masuk dengan memanjat menggunakan selang, tetapi tidak berhasil, sehingga ia meminjam tangga dari tantenya untuk memeriksa keadaan korban.
“Saat diperiksa, korban sudah tidak bernapas, tubuhnya berwarna biru, dan ditemukan dalam posisi duduk. Korban kemudian dinyatakan meninggal dunia,” ujar Ipda Kardi.
Tim Identifikasi Polres Banjarbaru yang memeriksa lokasi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jenazah korban dibawa ke RSUD Banjarbaru untuk dilakukan visum.
Adapun barang bukti yang diamankan di tempat kejadian meliputi:
- Tali rafia ungu sepanjang 1,5 meter.
- Ponsel merek Infinix 50i warna silver dengan karet pelindung warna putih bening.
- Korek api berwarna hijau.
Hasil interogasi terhadap kakak korban mengungkap bahwa korban memiliki kebiasaan berimajinasi sendiri dan beberapa hari terakhir sulit tidur. Korban juga diketahui memiliki riwayat penyakit maag.
Kasus ini tengah dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Polsek Liang Anggang. Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan kondisi mental dan kesehatan keluarga terdekat, terutama remaja, agar peristiwa serupa tidak terulang.