NEWSWAY.CO.ID, PULANG PISAU – Kabupaten Pulang Pisau menjadi salah satu kabupaten yang mengembangkan swasembada pangan melalui proyek strategis nasional food estate, cetak sawah rakyat dan program lainnya

Dari hasil program tersebut pemerintah kabupaten Pulang Pisau juga membangun pabrik beras dengan melaui program rice to rice dan membuat brand dengan bahasa lokal behas Itah


Namun ditengah surplus nya panen raya banyak masyarakat keluhkan terkait harga beras yang cukup mahal di kabupaten Pulang Pisau hal tersebut menjadi perhatian Penjabat Bupati Pulpis.

Penjabat Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani menyampaikan, Akan melakukan monitoring dan analisis kenapa harga beras mahal

” Kabupaten Pulang Pisau adalah pemasok terbesar ke 2 setelah kabupaten Kapuas di Kalimantan Tengah, Perlu monitoring dan analisis terkait harga beras yang mahal dipasaran” Kata Nunu, Sabtu (1/2/2025)
Nunu juga mengatakan, sudah meminta kepada dinas Pertanian, untuk melakukan Monitoring kenapa harga beras mahal padahal menurut laporan ketersediaan beras melimpah
” Bahkan kabupaten Pulang Pisau mampu menyuplai wilayah lain, yang ketersedian beras nya belum maksimal dan kita kabupaten Pulang Pisau sudah memiliki branding Behas Itah untuk memonitor penyebaran beras hasil pertanian petani lokal Pulang Pisau tersebar dimana saja” Ujar Nunu
Nunu menegaskan, Pihaknya akan melihat dan memontoring persolannya, sehingga harga beras mahal dan memastikan ketersediaan beras aman untuk masyarakat kabupaten Pulang Pisau dengan harga yang murah
” Kita akan melihat apa yang menjadi persoalan, apakah petani lokal kita menjual ke wilayah lain, dan kemudian dijual lagi dengan brand luar Pulang Pisau yang kemudian jadi mahal, atau mungkin ada hal yang lain, seperti Pupuk. Pungkasnya.