Ribuan Warga Kalsel Turun ke Jalan Gelar Aksi Bela Palestina

3 Februari 2025
Ribuan massa terlihat memadati jalan dalam rangka menggelar aksi Bela Palestina. (Foto: Fahmi/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Ribuan massa dari segala penjuru Kalimantan Selatan menggelar aksi Bela Palestina atas penjajahan kaum Zionis Israel, Minggu (2/2/2024).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Dari pantauan newsway.co.id, aksi yang diinisiasi oleh Aliansi Muslim Banua Peduli Palestina itu berlangsung mulai sekitar pukul 09.00 sampai dengan 11.30 WITA.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Dihadiri kurang lebih 2000 peserta, aksi ini dilaksanakan di sekitar Masjid Raya Sabilal Muhtadin Kota Banjarmasin.

~ Advertisements ~

Orator aksi, Wahyudi Ibnu Yusuf menuturkan, tujuan aksi ini adalah mengingatkan kaum muslimin utamanya para penguasa bahwa persoalan Palestina masih berlangsung.

~ Advertisements ~

“Memang di negeri kita banyak persoalan, tapi kita tidak boleh melupakan persoalan Palestina. Memang kita beda negara tapi kita satu akidah dan diikat oleh ukhuwah islamiah,” kata Wahyudi usai aksi.

Orator Aksi, Wahyudi Ibnu Yusuf saat diwawancarai oleh awak media. (Foto: Fahmi/newsway.co.id)

Kemudian Ia menyampaikan, gencatan senjata yang dilakukan sekarang menurut pihaknya tidak mempermasalahkan apabila itu sementara, namun apabila hal tersebut sifatnya permanen maka akan jadi persoalan.

“Karena itu penjajahan, perampasan, perampokan milik kaum muslimin namun kemudian dicaplok dan diambil alih oleh Zionis Israel,” jelas Wahyudi.

Lantas Wahyudi berpendapat, sikap yang paling logis menurut syariat ialah penjajah itu diusir bukan kemudian membuat perjanjian damai yang sifatnya permanen.

“Itu sikap Allah berdasarkan Al-Qur’an yaitu wa akhrijuhum min haitsu akhrajukum, artinya usir mereka sebagaimana mereka telah mengusir kalian,” terang Wahyudi.

Oleh sebab itulah pihaknya menilai perjanjian damai yang bersifat permanen justru berbahaya sebab umat muslim di sana bisa kehilangan hak atas tanah Palestina.

“Kita tidak ingin tanah Palestina itu dibagi bagi apalagi tiap tahun itu terus berkurang,” ungkapnya.

Tampak para massa berjejeran menggaungkan aksi Bela Palestina. (Foto: Fahmi/newsway.co.id)

Lalu Wahyudi juga mengingatkan bahwa sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Qur’an, sifat bangsa Yahudi memang selalu membuat masalah dimanapun mereka berada.

*Ketika mereka di Mesir ditolong Nabi Yusuf kala itu tapi mereka membuat persoalan, lalu di zaman Nabi Musa yang mengajak mereka masuk ke Palestina namun mereka menolak. Di zaman Nazi Hitler pun mereka membuat masalah lalu disuruh keluar,” imbuhnya.

Dirinya menambahkan, bagi kaum Zionis Israel, 46 ribu nyawa Palestina itu tidak ada harganya bagi mereka.

“Jangankan kita, level tertinggi manusia paling mulai seperti para nabi saja mereka dustakan mereka bunuh apalagi kita,” sambung Wahyudi.

Terakhir, Ia mengingatkan untuk terus memboikot segala hal yang berhubungan dengan Israel ataupun para negara pendukungnya baik itu produk maupun pemikirannya.

“Nasionalisme, kapitalisme, sosialisme, komunisme, itu produk pemikiran yang membelah kita hari ini. Ini yang membuat kita tidak peduli dengan Palestina,” tegasnya.

Spanduk yang dibawa oleh para massa. (Foto: Fahmi/newsway.co.id)

Selain melakukan aksi, ujar Wahyudi pihaknya turut menggalang dana untuk kaum muslim Palestina.

“Pada aksi Oktober November lalu kita mengumpulkan dana untuk Palestina sampai setengah milyar,” tandasnya.

Sementara itu, salah seorang peserta menganggap aksi ini dapat menumbuhkan semangat kaum muslimin untuk membela Palestina.

“Hari ini kita melihat kaum muslimin sudah mulai tidak ingat dengan saudara kita,” ucapnya.

Agenda terakhir dalam aksi yakni pembacaan doa bersama. (Foto: Fahmi/newsway.co.id)

Lanjut ia mengatakan, meskipun sekarang sudah ada gencatan senjata akan tetapi dalam beberapa hal masih saja terjadi penyerangan.

“Intinya dari aksi hari ini kita bisa memahami bahwa boikot saja tidak cukup, yang penting adalah jihad seperti mengirimkan tentara dan kita perlu punya kepemimpinan,” tambahnya.

Terakhir, dirinya berharap bagi siapapun yang mendengarkan aksi ini hatinya bisa terbuka lagi untuk memahami tentang islam.

“Solusi untuk Palestina itu ada di Islam karena ini masalah umat Islam, yang menyelesaikan harus umat Islam tidak mungkin umat lain,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog

Suasana berkabung menyelimuti masyarakat Desa Tanjung Seloka, Kecamatan Pulau Laut Selatan, dengan ditemukannya seorang nelayan setempat, Kana (69) dalam keadaan meninggal dunia usai dilaporkan hilang sejak Minggu (27/4/2025) ( Foto : Humas Polres Kotabaru/newsway.co.id)