Solusi DLH Banjarmasin Terkait Nasib Pemulung Pasca Penutupan TPA Basirih

14 Februari 2025
Salah satu contoh pengarungan sampah di TPS Cemara oleh pemulung dari TPA Basirih. (Foto: Fahmi/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih berdampak kepada 200 lebih pemulung di sekitar daerah tersebut.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Bagaimana tidak, selama 20 tahun lamanya, pemulung-pemulung tersebut mencari nafkah di sana tiba-tiba harus menelan pil pahit pasca disegelnya TPA Basirih yang menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Merespon hal itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin melakukan segenap cara untuk meringankan beban para pemulung.

~ Advertisements ~

Ketua DLH Kota Banjarmasin. Alive Yoesfah Love memaparkan, salah satu cara yang diupayakan adalah memberi pekerjaan ke mereka untuk mengarungkan sampah-sampah.

~ Advertisements ~

“Kita manfaatkan untuk mereka sehingga paling tidak sedikit mengurangi bebannya,” ungkap Alive, Rabu (12/2/2025).

Garis dilarang melintas yang dipasang pasca penyegelan TPA Basirih. (Foto: Fahmi/newsway.co.id)

Lanjut ujar Alvie, pengarungan juga berguna dalam meminimalisir tumpukan-tumpukan sampah yang meluber ke jalan.

Kemudian Kadis LH menambahkan, saat ini pihaknya menyiapkan total 10.000 karung yang ditempatkan di stasiun sementara.

“Ini adalah solusi sementara yang kita lakukan, nanti karung-karung tersebut kami angkut lagi,” tandas Alive.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog