NEWSWAY.ID – Kepala Sub Koordinator Rehabilitas Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banjarbaru, Dr. Daryl Alfitri mengatakan, angka rehabilitasi pengguna Narkotika di BNNK Banjarbaru sepanjang tahun 2022 sebanyak 76 orang.

Adapun, dua orang diantaranya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), 33 orang bekerja swasta, 10 orang bekerja wiraswasta, 21 orang pelajar, satu orang buruh, dan delapan orang pengangguran.

Dr. Daryl menyebutkan, kebanyakan pengguna memakai jenis zat Shabu, Carnophen, dan jenis zat campuran lainnya.

“Untuk pemakai Shabu sebanyak 34 orang atau 44,7 persen sementara pemakai jenis zat carnophen sebanyak 3 orang atau 3,9 persen serta untuk pemakai jenis zat campuran sebanyak 39 orang atau 51,3 persen,” tuturnya, Rabu (11/1/2023).
Dr. Daryl menyampaikan, dari 76 pengguna narkotika tersebut, tidak hanya dari Kota Banjarbaru tetapi dari wilayah lainnya di Kalimantan Selatan hingga rujukan paling jauh yakni Kalimantan Tengah juga ikut direhabilitasi.
Di Banjarbaru itu paling banyak pengguna dari Kecamatan Cempaka dengan persentase 25 persen, disusul Kecamatan Landasan Ulin 12,5 persen, Kecamatan Banjarbaru Selatan dan Utara masing-masing 5,6 persen, Kecamatan Liang Anggang 2,8 persen.
“Kemudian dari Kabupaten Banjar juga ada penggunanya sebanyak 36,1 persen, disusul Banjarmasin sebanyak 5,6 persen, Tanah Laut 4,2 persen, Tanah Bumbu dan Kota Baru masing-masing 2,8 persen, Tabalong serta dari luar Kalsel masing-masing 1,4 persen,” pungkasnya.
Dr. Daryl menerangkan penanganan rehabilitasi dilakukan berbeda, sebelum di rehabilitasi mereka akan di assesmen atau uji terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat keparahan.
Misalnya, pengguna narkotika dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang mereka dapat rawat jalan, sedangkan tingkat keparahan berat akan dilakukan rawat inap.
“Dari 76 pengguna yang direhabilitasi ada 73 yang rawat jalan dan 3 rawat inap, dalam melakukan rehabilitasi tidak semua pengguna berhasil namun, kami terus berupaya melakukan pelayanan agar pengguna dapat pulih sehingga mereka dapat produktif dan kualitas hidupnya meningkat,” jelasnya.
Dr. Daryl berharap agar para pengguna yang direhabilitasi dapat segera pulih dan sadar.
“Karena kalau tidak sadar, ia akan mengulang pemakaian terus. Sudah pekerjaan berantakan, kebutuhan ekonomi terhambat, masalah keluarga dan hal negatif lainnya juga akan berdampak,” pungkasnya.