Tingkat Konsumsi Ikan di Kalsel Tinggi, Budidaya Papuyu Ditingkatkan

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr Ir Untung Bijaksana MP ( Foto : Muhammad Ervan Ariya Ramadani/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Ikan Papuyu (Anabas testudineus) merupakan salah satu jenis ikan lokal Kalimantan Selatan (Kalsel) yang nilai ekonominya tinggi. Ikan ini sangat digemari masyarakat karena rasanya lezat dan dagingnya manis. Masyarakat Kalsel bahkan mulai membudidayakan ikan Papuyu untuk memenuhi tingkat konsumsi.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr Ir Untung Bijaksana MP mengatakan, tingginya harga ikan papuyu di kalimantan selatan disebabkan karena banyaknya permintaan pasar .

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Konsumsi ikan di Kalsel tinggi. Masyarakat juga suka membeli ikan Papuyu saat berbelanja ke pasar. Walaupun jenis ikan ini cukup banyak tulangnya, tapi banyak peminatnya,” kata Untung, Kamis (6/3/2025).

~ Advertisements ~

Untung menjelaskan, ada beberapa kesulitan dalam membudidayakan ikan Papuyu yang menjadikan harga ikan ini mahal.

~ Advertisements ~

“Ikan Papuyu adalah ikan yang sangat rakus sehingga ketersediaan pakannya harus tinggi. Ikan ini memiliki kemampuan climbing perch atau merayap menggunakan penutup ingsang yang membuatnya bisa memanjat kolam. Kemampuan ini yang membuat ikan di kolam berkurang,” jelasnya.

Ia mengatakan, ikan Papuyu di Kalsel sangat berpotensi untuk diekspor ke negara lain.

“Peluang penjualan ke luar daerah bahkan ekspor ke luar negeri sangat tinggi. Tapi saat ini belum ada karena masih masa pengembangan,” ujar Untung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar, Sipliansyah Hartani SPi MSi mengatakan, Kabupaten Banjar adalah salah satu daerah yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai Kampung Perikanan Budidaya.

“Kita disuport oleh Kementerian berupa pakan dan benih, kita kembangkan Papuyu di lokasi yang dinamai Kampung Papuyu,” ungkapnya.

Sipliansyah menjelaskan, budidaya ikan Papuyu dianggap cukup berhasil dengan waktu panen lebih cepat dari yang diperkirakan.

“Keberhasilan budidaya Papuyu ini sangat baik. Sebelumnya kita perkirakan panen tujuh hingga delapan bulan, tetapi hanya enam bulan ternyata sudah bisa dipanen dengan hasil grade A (besar) dan B (sedang) yang cukup banyak,” jelasnya.

Pengembangan budidaya Ikan Papayu ke depan akan bekerja sama dengan Mahasiswa ULM khususnya FPIK.

“Kita akan bekerja sama dengan Mahasiswa FPIK untuk program magang dan melaksanakan penelitian terhadap ikan lokal agar semakin berkembang,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog