NEWSWAY.CO.ID, YOGYAKARTA – Bupati Kulon Progo, DIY, Agung Setyawan memastikan, stok BBM dan gas elpiji di wilayahnya aman untuk memenuhi kebutuhan Lebaran 2025. Selain itu, kualitas BBM yang tersedia di SPBU wilayah ini juga terjamin baik.
Hal tersebut ditegaskan Agung usai meninjau ketersediaan BBM dan elpiji di SPBU Pertamina Airport Hub Kulon Progo, Temon, Selasa (25/3/2025). Dalam kunjungannya, Agung juga didampingi perwakilan dari pihak Pertamina.
“Kami ingin memastikan ketersediaan bahan bakar di wilayah Kulon Progo aman selama Idul Fitri 2025,” tegasnya.
Agung menguraikan, pengecekan stok atau ketersediaan bahan bakar di SPBU penting dilakukan menjelang Lebaran. Pihaknya merasa lega karena stok BBM dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Terkait kualitas, BBM yang dijual di SPBU wilayah setempat juga sudah sesuai standar mutu yang ditetapkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas). Pada kesempatan tersebut, telah dilakukan uji tera atau pengujian secara liter untuk mengetahui keakuratan mesin pompa.
“Hasilnya akurat. BBM yang keluar sama dengan penunjuk di pompa,” jelas Agung.
Selain uji tera, juga dilakukan uji density atau kepadatan untuk menentukan kualitas bahan bakar. BBM jenis Pertamax dinyatakan lolos dalam uji ini.
“Selain itu, juga dilakukan pengecekan rembesan yang masuk tabung penampung minyak dengan mengoleskan pasta penanda air pada alat uji. Hasilnya, warna yang dioleskan tidak berubah saat dimasukkan ke dalam tabung,” ucap Agung.
Hal ini mengindikasikan tidak ada air yang masuk tabung penampung. Artinya, BBM ini tidak terkontaminasi air. Bupati pun meyakini, kualitas produk Pertamina yang dijual di SPBU wilayah Kulon Progo telah terjamin mutunya.
General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Aribawa menambahkan, BBM yang dijual di setiap SPBU selama Idul Fitri 2025 telah dipastikan kualitas dan kuantitasnya. Hal ini sesuai dengan spesifikasi ditjen migas.
“Kami berupaya mendukung program mudik lancar dan nyaman bagi semua,” kata Aribawa.
Saat ini, Pertamina juga memberikan pengawasan yang ketat di seluruh SPBU. Pihak SPBU diwajibkan melakukan pengecekan mutu. Pertamina bahkan memajang sampel BBM agar masyarakat tidak khawatir dengan produk yang dijual di SPBU.
“Jika ada SPBU yang melanggar aturan, kami beri tindakan tegas berupa penutupan sementara untuk mengevaluasi SPBU yang bermasalah. Penutupan dilakukan untuk memperbaiki operasional SPBU tersebut,” tegasnya.
