NEWSWAY.CO.ID, BANJAR – Sebuah keanehan terjadi di SDN Sungkai 1, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar.

Bangunan ruang kelas yang sempat mendapatkan tambahan lantai atas pada 2018 lalu kini terbengkalai dan tak bisa lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Mirisnya, bangunan yang menelan anggaran senilai Rp280.484.226 dari APBD Kabupaten Banjar itu justru mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius tak lama setelah selesai dibangun.
Pantauan di lapangan menunjukkan retakan-retakan parah di dinding beton dan tiang utama, bahkan ada beberapa titik yang terlihat hampir membelah bangunan.
“Sudah lebih dari setahun bangunan itu tidak kami gunakan karena semakin hari retakannya semakin parah. Demi keselamatan siswa, kami tutup total dan alihkan kegiatan belajar,” ungkap Ahyani, S.Pd, Kepala Sekolah SDN Sungkai 1, Rabu (9/4/2025).




Akibat terbatasnya ruang belajar, pihak sekolah harus membagi jam pelajaran menjadi dua sesi: kelas pagi dan kelas siang. Kondisi ini tentu sangat mengganggu efektivitas pembelajaran siswa.
Data yang dihimpun menyebutkan, proyek pembangunan ruang kelas tersebut selesai pada Desember 2018, hanya beberapa waktu sebelum pandemi COVID-19 melanda.
Namun, tak lama setelah digunakan, bangunan mulai menunjukkan kerusakan yang mengkhawatirkan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Hj. Liana Penny mengaku bahwa bangunan tersebut akan diperbaiki kembali pada tahun 2025 dan saat ini masih dalam proses tender.
Namun, saat ditanya lebih lanjut soal perencanaan teknis dan penyebab kerusakan dini, ia mengarahkan agar hal itu ditanyakan ke Kepala Bidang Sarana Prasarana Disdik Banjar.
Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, wartawan newsway.co.id belum berhasil mendapatkan keterangan dari Kabid Sarpras yang disebut tengah sibuk di lapangan.
Peristiwa ini mengundang pertanyaan besar: Bagaimana bisa bangunan dengan anggaran ratusan juta rupiah cepat rusak dan tidak lagi layak pakai?