NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Hasil Gerakan Intervensi Serentak (Gertak) bulan Juli tahun 2024 mencatat prevalensi stunting di Kabupaten Banjar sebesar 24,6%. Hal ini mengindikasikan perlunya penguatan komunikasi dan konvergensi antar pihak, terutama dalam Tim Pencegahan Percepatan Penurunan Stunting (TP3S), untuk mencapai penurunan yang signifikan.


Wakil Bupati Banjar, Habib Idrus Al Habsyi, menyampaikan hal tersebut saat membuka Rapat Koordinasi (Rakoor) TPPS dan meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Hotel Grand Qin, Banjarbaru, Kamis (8/5/2025) pagi.



Habib Idrus menjelaskan bahwa program Genting adalah gerakan bersama dan tindakan nyata yang berakar pada semangat gotong royong seluruh elemen masyarakat.

“Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, BUMN, BUMD, serta sektor swasta, dengan harapan dapat menurunkan angka stunting,” ucapnya.


Tim Kerja Genting Kalsel Dahlia, menerangkan bahwa program Genting yang diluncurkan di Kabupaten Banjar merupakan versi yang lebih baik dari program bapak asuh anak stunting yang sudah ada.
“Dukungan bagi anak stunting dapat berasal dari beragam sumber, mulai dari individu hingga perusahaan, pemerintah, mitra kerja, dan media, selain peran bapak asuh,” ungkapnya.
Kepala Bidang Keluarga Dinsos P3AP2KB Kabupaten Banjar, Salinah, menyampaikan bahwa salah satu wujud nyata program Genting adalah penyerahan bantuan kepada 100 anak Baduta (Bawah Dua Tahun) yang teridentifikasi berasal dari Keluarga Risiko Stunting (KRS).
“Bantuan disalurkan kepada 19 anak di Kecamatan Martapura Timur dan 81 anak di Kecamatan Martapura, merupakan hasil kerjasama antara Polda Kalsel, BKKBN Kalsel, dan Dinsos P3AP2KB Banjar,” katanya.
Salinah juga menambahkan adanya bantuan lain berupa sanitasi jamban dari RSUD Ulin dan PT Catur Dakwah Crane Farmasi di Kecamatan Tatah Makmur, serta pembuatan sumur bor untuk 17 KRS di Desa Pasar Jati Kecamatan Astambul dari Kodim 1006 Banjar dan BKKBN Kalsel.
Dalam acara tersebut, Wakil Bupati Banjar secara simbolis menyerahkan bahan makanan bergizi lokal kepada keluarga-keluarga penerima manfaat.