NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Warga Jalan Bina Putra RT.011 RW.003, Kelurahan Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru digegerkan dengan penemuan seorang pria dalam kondisi tak bernyawa di sebuah rumah bedakan pada Jumat malam (6/6/2025).


Korban diketahui bernama Ahmad Iqbal (21), warga setempat. Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh rekannya, Sandri (45), yang berniat mengajaknya menghadiri sebuah acara pernikahan. Karena tidak mendapat respons setelah mengetuk pintu, Sandri bersama keponakannya masuk ke rumah korban dan menemukan korban dalam posisi terlentang di lantai. Saat senter dinyalakan, terlihat ada tali nilon melilit leher korban, dan bibirnya membiru. Korban diketahui sudah tidak bernyawa.


Pihak kepolisian dari Polsek Liang Anggang dan Tim Identifikasi Satreskrim Polres Banjarbaru segera tiba di tempat kejadian perkara (TKP) setelah laporan disampaikan oleh kakak korban, Rizha Arsiandi (37).


Hasil olah TKP menunjukkan bahwa korban meninggal dalam posisi terlentang dengan kondisi kaki tertekuk. Leher korban terdapat bekas jeratan tali yang menghitam, lidah menggigit ujungnya, dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh korban.

Di sekitar tubuh korban juga ditemukan tali nilon sepanjang ±3 meter, sepasang sandal, dan selembar kertas berisi coretan bertuliskan “RAHMA ♥️ IQBAL” yang berulang-ulang.
Hasil visum luar oleh tim medis dari RS Idaman Banjarbaru menguatkan dugaan korban meninggal akibat gantung diri. Ditemukan luka jeratan di leher, bibir membiru, dan tidak ada indikasi kekerasan. Waktu kematian diperkirakan sekitar tiga jam sebelum pemeriksaan dilakukan.
Menurut keterangan saksi yang juga merupakan kakak kandung korban, Iqbal diketahui sedang tidak bekerja setelah berhenti dari sebuah toko ponsel. Meski sempat bekerja singkat di PT. Coca Cola, korban kembali menganggur.
Saksi juga menyebutkan bahwa korban merupakan pribadi tertutup, terutama terkait hubungan asmara. Korban diketahui memiliki kekasih yang berdomisili di Jawa dan telah menjalin hubungan sejak masa SMA.
Petugas kepolisian menyimpulkan bahwa korban diduga mengakhiri hidupnya sendiri akibat tekanan emosional yang kemungkinan besar berkaitan dengan persoalan asmara. Keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukannya otopsi.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitar, serta segera mencari bantuan jika menghadapi tekanan emosional berat.