NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Penutupan Jembatan A Yani Kilometer 31 di Banjarbaru mulai Selasa, (10/6/2025), membuat dampak kepada pedagang di area sekitarnya.
Mereka adalah pihak yang merasakan langsung dampak negatif dari pengalihan arus lalu lintas atau berkurangnya aksesibilitas ke lokasi usaha mereka.
Salah satu pemilik warung yang berlokasi dekat dengan Jembatan, Latifah mengungkapkan, penutupan Jembatan A Yani Kilometer 31 di Banjarbaru yang dimulai telah memengaruhi pedagang di sekitar lokasi. Ia merasakan kekhawatirannya bahwa penutupan ini akan berdampak negatif pada omzet warungnya.
“Seminggu saja penutupan ini akan menyulitkan saya memenuhi kebutuhan sekolah dan makan anak-anak,” ucapnya.
Latifah mengaku belum pernah didatangi oleh instansi terkait untuk pemberitahuan mengenai penutupan Jembatan A Yani Kilometer 31. Ia sangat khawatir usaha warungnya akan gulung tikar akibat penutupan jembatan yang akan berlangsung selama lima bulan.
“Setengah bulan saja saya sudah pusing memikirkan bagaimana anak saya sekolah, makan, dan bayar sewa tempat, apalagi jika sampai enam bulan. Kami sangat berharap ada solusi agar usaha kami tetap berjalan,” tambahnya.
Yuliatin, pedagang ayam potong di Pasar Brimob, juga mengaku khawatir usahanya akan terdampak penutupan jembatan. Ia menambahkan kekhawatirannya karena pasar tempatnya berjualan hanya beroperasi hingga pukul 11.00 WITA.
“Kami pasti kena dampaknya, lapak kami jadi sepi. Apalagi di pasar kecil seperti ini, kami sudah tutup pukul 11.00 WITA, jadi ramainya hanya di pagi hari,” tuturnya.
Yuliatin telah merasakan langsung dampak penutupan Jembatan A Yani Kilometer 31 pada hari pertama, dengan lapak jualannya menjadi sepi pembeli. Ia sangat khawatir kondisi ini akan terus berlanjut selama masa penutupan jembatan.
“Sebelumnya tidak ada pembicaraan sama sekali, apakah pihak terkait sudah menyampaikan ke Pak RT atau belum,” beber warga RT 1 Kelurahan Guntung Manggis itu.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasional dan Pengendalian Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan (Dishub Kalsel), M. Arief, menanggapi keluhan para pedagang. Menurutnya, penutupan jembatan tersebut tidak bersifat permanen.
Arief menyebutkan banyak jalan alternatif yang bisa digunakan. Ia berharap pengguna jalan bisa melewati rute tersebut untuk menuju ke Pasar Brimob.
“Saya kira kalau hanya satu atau dua orang yang terdampak memang boleh (terjadi), tapi demi kepentingan umum, itu lebih kami utamakan,” lugasnya.