NEWSWAY.CO.ID, JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia kembali menggelar Operasi Patuh 2025, sebuah agenda tahunan yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas. Operasi ini secara khusus menyasar pelanggaran-pelanggaran yang dinilai memiliki potensi besar menyebabkan kecelakaan lalu lintas, baik oleh pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat.

Aries, salah satu perwira kepolisian yang terlibat dalam operasi tersebut, menegaskan bahwa penegakan hukum kali ini tidak akan main-main. Menurutnya, aparat akan menindak tegas berbagai pelanggaran lalu lintas yang kerap menjadi pemicu utama kecelakaan fatal di jalan raya.


“Kami akan fokus pada pelanggaran yang berisiko tinggi menimbulkan kecelakaan. Seperti pengendara yang melawan arus, tidak memakai helm, menggunakan ponsel saat berkendara, mengemudi di bawah umur, dan pelanggaran sejenis lainnya,” tegas Aries, dalam keterangannya kepada media, Minggu (13/7/2025).
Operasi Patuh tidak hanya mengedepankan penindakan, namun juga edukasi. Masyarakat diimbau agar lebih sadar akan pentingnya keselamatan di jalan serta memahami bahwa setiap tindakan sembrono bisa membahayakan nyawa diri sendiri dan orang lain.
Polisi juga akan menggelar razia di sejumlah titik rawan pelanggaran dan kecelakaan, termasuk kawasan padat kendaraan, sekolah, pusat kota, dan perlintasan jalan nasional.

Aries mengingatkan, operasi ini bukan bentuk represif, melainkan langkah preventif untuk menekan angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan berlalu lintas secara nasional.

“Kami berharap masyarakat tidak melihat ini sebagai upaya mencari-cari kesalahan, tapi sebagai langkah kolektif untuk menciptakan jalanan yang lebih aman,” tutupnya.
Operasi Patuh 2025 dijadwalkan berlangsung selama dua pekan ke depan. Masyarakat diminta untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas, membawa kelengkapan kendaraan, serta menjaga etika berkendara demi keselamatan bersama.