NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Persiapan menjelang Konferensi Kabupaten (Konferkab) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Balangan 2025 terus dimatangkan.
Salah satu poin krusial yang menjadi sorotan adalah kewajiban bagi bakal calon ketua untuk mengisi formulir pendaftaran secara lengkap, sebagai syarat administratif dan alat ukur dedikasi terhadap organisasi.

Ketentuan ini disampaikan langsung oleh Ketua PWI Provinsi Kalimantan Selatan, Zainal Helmie, dalam pertemuan bersama Ketua Panitia Konferkab PWI Balangan, Hendry Rusadi, yang turut disaksikan Sekretaris PWI Kalsel, Toto Fchruddin, dan Kepala Sekretariat David Abadi, di Sekretariat PWI Kalsel, Senin (14/7/2025).


“Formulir ini bukan sekadar administrasi. Di dalamnya tercantum profil, rekam jejak, serta indikator loyalitas dan kapabilitas calon ketua. Ini penting untuk menjaga marwah organisasi,” ujar Helmie tegas.
Lebih lanjut, David Abadi menekankan bahwa formulir tersebut juga menjadi pintu masuk proses verifikasi, terutama terkait independensi dan indikasi afiliasi bakal calon terhadap kepentingan di luar organisasi.

“Dengan formulir ini, kami bisa memverifikasi keabsahan keanggotaan serta posisi netral calon, sehingga yang maju benar-benar kader yang memiliki integritas untuk memimpin,” jelas David.
Panitia Konferkab Balangan sendiri telah memulai langkah aktif menjalin koordinasi intensif dengan PWI Provinsi.
Dalam kunjungan kerja ke Sekretariat PWI Kalsel, Senin kemarin, panitia menyerahkan dokumen penting seperti daftar sementara pemilik suara dan berkas pendukung lainnya.
Ketua Panitia, Hendry Rusadi, menyatakan bahwa pihaknya ingin memastikan pelaksanaan Konferkab berjalan sesuai aturan dan berlangsung demokratis.
“Kami tidak ingin ada kekosongan informasi atau miskomunikasi. Karena itu kami berkonsultasi langsung agar segala hal teknis, mulai dari data pemilih hingga tahapan pendaftaran, sesuai prosedur PWI,” kata Hendry.
Sekretaris PWI Balangan, Zaki Mubarak, juga menegaskan kesiapan internal untuk menyukseskan konferensi yang akan menentukan arah kepemimpinan masa bakti 2025–2028 itu.
“Bagi kami, ini bukan sekadar pergantian ketua, tapi momentum untuk menyusun ulang fondasi organisasi agar lebih responsif terhadap tantangan media ke depan,” tegas Zaki.
Menanggapi hal itu, Zainal Helmie menyambut baik keseriusan panitia dan menilai Konferkab sebagai momentum strategis, bukan hanya untuk memilih ketua, tetapi juga merumuskan program kerja yang berdampak luas bagi profesionalisme pers di daerah.
“Ini saatnya PWI Balangan melahirkan kepengurusan yang visioner, berintegritas, dan mampu menjawab tantangan zaman di tengah disrupsi media saat ini,” pungkasnya.
Dengan tahapan yang mulai mengerucut dan syarat yang diperjelas, Konferkab Balangan 2025 diprediksi akan berlangsung lebih ketat dan transparan mendorong lahirnya kepemimpinan baru yang tidak hanya populer, tetapi juga berkomitmen pada nilai-nilai etik dan profesionalisme jurnalistik.(nw)