Kalsel Siaga Darurat Karhutla, BPBD Perkuat Kolaborasi dan Mitigasi

11 Agustus 2025
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi (Foto : Muhammad Ervan Ariya Ramadani/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan resmi menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sejak 4 Agustus hingga 30 September 2025. Penetapan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah tersebut.

~ Advertisements ~

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi mengatakan, arahan Gubernur Kalsel menekankan empat hal penting dalam penanggulangan bencana yakni memperkuat regulasi kebencanaan, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, memperluas kolaborasi dan memaksimalkan peran seluruh stakeholder.

~ Advertisements ~

“Alhamdulillah, Rakor hari ini menjadi wujud kolaborasi kita bersama. Pak Gubernur juga telah mengeluarkan surat edaran kepada bupati dan wali kota se-Kalsel untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pencegahan Karhutla,” ujarnya usai Rakoor di Hotel Roditha Banjarbaru, Senin (11/8/2025).

~ Advertisements ~

Bambang menyampaikan, keberhasilan menekan kasus Karhutla di 2024 dibanding tahun sebelumnya akan dimantapkan kembali di 2025 melalui langkah-langkah mitigasi berkelanjutan. Pemerintah provinsi juga telah mengusulkan penambahan armada udara berupa heli water bombing dan heli patroli untuk menjangkau titik api yang sulit diakses tim darat.

~ Advertisements ~

“Saat ini kita dibantu BNPB dengan 2 heli patroli dan 2 heli water bombing. Insya Allah pekan depan akan datang satu heli tambahan. Gubernur juga mengusulkan operasi modifikasi cuaca bila diperlukan,” jelasnya.

~ Advertisements ~

Menurut data BNPB, tahun ini Kalsel mengalami musim kemarau basah, dengan kondisi hujan dan panas yang silih berganti. Namun, wilayah pesisir seperti Tanah Bumbu dan Kotabaru diprediksi akan mengalami kemarau lebih kering dibanding daerah lain.

~ Advertisements ~

Bambang mengungkapkan, BPBD Kalsel telah menyusun Buku Mitigasi dan Infrastruktur Bencana yang memuat peta potensi bencana di seluruh kabupaten/kota. Dokumen ini menjadi pedoman penting dalam penanganan bencana, termasuk di Kabupaten Banjar yang rawan Karhutla, tanah longsor, dan banjir.

“Rata-rata 13 kabupaten/kota di Kalsel memiliki potensi Karhutla. Wilayah rawan di antaranya Hulu Sungai Selatan dan Kota Banjarbaru. Dengan buku ini diharapkan penanganan bencana bisa lebih terukur dan terarah,” pungkasnya. (nw)

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog