Film Banjar LAMAK Diputar di Bioskop Bisik, Ramah untuk Difabel

by
15 Agustus 2025
Penyerahan plakat menandai pemutaran film di Bioskop Bisik. (Foto: Aminah/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Suara tawa dan tepuk tangan penonton memenuhi ruang Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) Kalimantan Selatan, Jumat (15/8/2025). Siang itu, LAMAK, film berbahasa Banjar yang dikemas ramah bagi penyandang disabilitas netra dan rungu, diputar untuk semua kalangan.

~ Advertisements ~

Pemutaran film digelar Forum Sineas Banua bersama Bioskop Bisik. Film berjudul LAMAK yang diputar merupakan produksi Wisma Citra Sinema. Dalam setiap pementasannya, diusung tagline Film untuk Semua.

~ Advertisements ~

Ketua Forum Sineas Banua sekaligus programmer Bioskop Bisik, Munir Shadikin mengatakan, pemutaran bersama film berbahasa dan berbudaya Banjar masih jarang dilakukan. Program ini dirancang agar masyarakat luas, termasuk penyandang disabilitas netra dan rungu, dapat menikmati karya film daerah.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Program ini didanai Kementerian Kebudayaan RI melalui Dana Indonesiana dan LPDP, serta disetujui untuk dijalankan di Kalimantan Selatan. Insyaallah akan ada satu volume lagi, yaitu volume 6,” katanya.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Munir berharap, ke depan fasilitas pemutaran film lebih memadai dengan jangkauan yang luas. Masukan, saran, dan kesan dari penonton sangat diharapkan demi penyempurnaan kegiatan.

~ Advertisements ~

Kepala UPT BTIKP Kalimantan Selatan, Hj Rusiani SPd MPd menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan untuk pelaksanaan Bioskop Bisik di BTIKP.

~ Advertisements ~

“Semoga ke depan pemutaran film bisa menjangkau khalayak yang lebih luas, termasuk hadir di sekolah-sekolah. Sebab, banyak film yang dapat dinikmati oleh penyandang disabilitas,” katanya.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Salah satu penonton, Ansani, mengungkapkan kesannya usai menyaksikan film tersebut. Ia juga memberikan saran untuk pemutaran berikutnya.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Filmnya lucu dan menghibur, bercerita tentang kejujuran dan adat melabuh. Sarannya, untuk audio sebaiknya tidak double supaya fokus. Mudah-mudahan nanti ada film yang bercerita tentang disabilitas,” ujarnya.

Pemutaran ini menjadi langkah nyata dalam memperkenalkan budaya Banjar. Sekaligus, menciptakan ruang inklusif bagi semua penonton tanpa terkecuali.

Reporter Newsway.co.id Barito Kuala/Banjarmasin: Aminah.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog