Kalsel Siap Gelar Tes Kompetensi Akademik Perdana, Simulasi Dimulai Pekan Ini

7 Oktober 2025
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Selatan Galuh Tantri Narindra . (Foto: MC Kalsel/Newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Dunia pendidikan Kalimantan Selatan bersiap menyambut perubahan besar. Untuk pertama kalinya, Tes Kompetensi Akademik (TKA) akan dilaksanakan secara resmi di jenjang pendidikan menengah atas, sebagai bagian dari kebijakan baru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang akan berlaku penuh mulai tahun ajaran 2026.

~ Advertisements ~

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Selatan Galuh Tantri Narindra mengatakan, pelaksanaan TKA ini merupakan langkah awal menuju standarisasi kompetensi akademik siswa, sekaligus mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah.

“Saat ini, sekitar 85 persen sekolah tingkat SMA, SMK, SLB-C, MA, hingga sekolah kesetaraan telah mendaftar untuk mengikuti TKA. Meski belum wajib tahun ini, TKA menjadi komponen penting untuk masa depan siswa,” ujar Galuh Tantri, Senin (6/10/2025).

Menurut Galuh, hasil TKA akan digunakan sebagai data pembanding nilai rapor dan berpotensi menjadi indikator seleksi masuk perguruan tinggi, serta salah satu pertimbangan pemberian beasiswa.

Tak hanya itu, ke depan, hasil TKA juga bisa dimanfaatkan dalam proses rekrutmen dunia kerja, khususnya sektor yang membutuhkan dasar kompetensi akademik kuat.

“TKA bukan hanya tes biasa. Ini bisa jadi bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja. Karena itu, kami juga mengimbau peran aktif orang tua untuk mendukung persiapan anak-anak mereka,” tegasnya.

Untuk memastikan kesiapan teknis, Disdikbud Kalsel akan menggelar simulasi TKA pada 6–12 Oktober 2025, sebelum pelaksanaan resmi yang dijadwalkan pada awal November mendatang.

Kepala Bidang SMA Disdikbud Kalsel Dedy Hidayat menjelaskan, simulasi ini akan mencakup tiga mata pelajaran wajib Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris serta dua mata pelajaran pilihan yang dapat disesuaikan dengan minat siswa.

“Kami fokus pada aspek teknis dan infrastruktur. Soal disiapkan langsung oleh kementerian, dan pengawasan dilakukan secara daring. Ini juga menjadi uji coba kesiapan jaringan internet dan perangkat komputer di sekolah,” terang Dedy.

Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan, Disdikbud Kalsel membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev) yang akan memantau proses pelaksanaan TKA di seluruh sekolah peserta. Tim ini akan memastikan semua berjalan sesuai standar dan prosedur.

TKA sendiri dirancang untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi pelajaran inti dan pilihan selama proses belajar di sekolah.

“Ini bukan soal lulus atau tidak. Tapi bagaimana siswa bisa memahami materi secara menyeluruh, dan bagaimana sekolah bisa memetakan kualitas pembelajaran mereka,” jelas Galuh Tantri.

Dengan pelaksanaan perdana TKA ini, Kalimantan Selatan menegaskan kesiapannya dalam menyongsong kebijakan pendidikan baru nasional. Simulasi dan koordinasi terus dilakukan untuk memastikan pelaksanaan berjalan lancar.

“Kami harap TKA ini bisa menjadi tonggak awal bagi peningkatan mutu pendidikan di Kalsel. Ini bukan sekadar tes, tapi bagian dari proses transformasi pendidikan,” tutup Galuh. (nw)*

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog