NEWSWAY.CO.ID. NEWYORK= Dunia dikejutkan dengan sejarah baru di Amerika Serikat, tepatnya di New York City. Adalah Zohran Mamdani, yang resmi memenangkan pemilihan wali kota New York pada 4 November 2025, yang menjadikan dirinya sebagai muslim pertama yang menjadi wali kota dalam sejarah kota metropolitan tersebut.
Zohran mengalahkan mantan Gubernur dari Partai Demokrat, Andrew Cuomo. Mamdani memperoleh sekitar 44 persen suara, beberapa poin di depan Andrew Cuomo. Sementara cawalkot dari Partai Republik, Curtis Sliwa, memperoleh 24 persen suara.
Selain menjadi Muslim pertama yang menjabat sebagai wali kota New York, Zohran juga mencetak sejarah lain, yakni wali kota termuda (berusia 34 tahun) dalam lebih dari satu abad, sekaligus wali kota pertama yang lahir di Afrika dan keturunan Asia Selatan. Ia dijadwalkan akan mulai menjabat secara resmi pada 1 Januari 2026.
Dilansir AFP, Zohran merupakan seorang sosialis berusia 34 tahun yang lahir di Uganda dan besar di New York City. Selama kampanye, dia berfokus pada upaya pengurangan biaya hidup warga New York, membangun dukungan lewat gaya pribadinya yang santai, dan image ramah di media sosial.
Kemenangan Zohran sebenarnya tidak terlalu mengejutkan, meski tetap mengundang pertanyaan. Beberapa pertanyaan itu mendapatkan jawaban dari beberapa tokoh di New York.
Mantan Wali Kota New York Bill de Blasio, misalnya, yang menyatakan bahwa warga New York muak dengan status quo. ”Mereka siap dengan kepemimpinan yang berbeda dan mereka yakin Zohran bisa melakukan itu,” katanya.
Sementara Jaksa Agung Negara Bagian New York Letitia James mengatakan, orang-orang yang sebelumnya tidak pernah terlibat dalam politik keluar dan bersemangat mendukung Mamdani yang dianggap bisa membawa perubahan. ”Ini antusiasme yang belum pernah terlihat sejak Barack Obama,” ujarnya.
Dan yang perlu diketahui, sebanyak 33 persen penduduk New York adalah imigran dan lebih banyak lagi keturunan imigran. Dulu imigran New York dari Eropa dan kini mereka berasal dari Afrika dan Asia. Sementara Mamdani merupakan imigran Asia sekaligus Afrika. Meski orangtuanya dari Asia Selatan, Mamdani lahir dan menghabiskan masa kanak-kanak di Uganda, lalu Afrika Selatan. Dari sana, ia baru pindah ke Amerika Serikat.
Zohran sempat diserang dengan kampanye penuh kebencian terhadap Islam. Ia bersikap keras terhadap Israel sehingga dituding antisemit.
Namun, sejumlah rabi Yahudi di New York membelanya dan menyebut Zohran hanya marah atas kebrutalan pemerintah dan militer Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Sejatinya terhadap orang Yahudi, ia tidak punya masalah.
Profesor ilmu politik di Universutas Syracuse Grant Reeher mengatakan kemenangan Zohran akan memicu perselisihan dengan Trump. “Trump akan memperlakukan New York City dengan lebih agresif. Akan ada semacam pertarungan politik,” ujarnya.
Fakta dan Karier Zohran Mamdani
Zohran Mamdani menempuh pendidikan tinggi di Bowdoin College di Maine dan meraih gelar sarjana dalam bidang Africana Studies pada tahun 2014. Jurusan ini memperdalam pemahamannya tentang sejarah kolonialisme, gerakan pembebasan, serta hubungan ras dan kekuasaan di dunia modern. Selama kuliah, ia aktif dalam organisasi mahasiswa, terutama dalam isu-isu keadilan sosial dan solidaritas internasional. Ia bahkan ikut mendirikan cabang Students for Justice in Palestine di kampusnya, yang memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina—suatu hal yang kelak menjadi bagian penting dari identitas politiknya.
Sebelum terjun ke dunia politik, Zohran dikenal sebagai seorang konselor perumahan yang berfokus pada pencegahan penggusuran di wilayah Queens, New York.
Ia membantu warga berpenghasilan rendah agar tidak kehilangan tempat tinggal mereka akibat krisis biaya hidup yang meningkat. Pengalaman inilah yang menjadi fondasi kuat dalam perjuangannya di bidang keadilan sosial.
Zohran mulai dikenal publik setelah memenangkan kursi di New York State Assembly pada tahun 2020. Ia mewakili distrik ke-36 di Queens setelah menumbangkan petahana yang telah menjabat selama empat periode dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat.
Politikus muda ini berafiliasi dengan Partai Demokrat dan juga aktif dalam organisasi Democratic Socialists of America (DSA). Ia dikenal vokal menyuarakan kebijakan progresif seperti keadilan sosial, kesetaraan ekonomi, serta reformasi kebijakan perumahan.
Sekilas Rama Duwaji, Istri Zohran Mamdani
Istri Wali Kota New York City terpilih Zohran Mamdani menyita perhatian setelah naik ke atas panggung menemani suaminya berpidato usai menang pemilihan umum (pemilu), Selasa (4/11).
Perempuan keturunan Suriah dengan nama Rama Duwaji itu menuju mimbar utama setelah Zohran menyampaikan terima kasih kepadanya.
“Untuk istriku yang luar biasa, Rama, hayati (bahasa Arab berarti ‘hidupku’). Tak ada seorang pun yang lebih kuinginkan untuk berada di sisiku saat ini dan di setiap momen selain engkau,” kata Mamdani saat itu, yang langsung disambut riuh hadirin.
Rama Duwaji merupakan seniman keturunan Suriah berusia 28 tahun. Pada 1 Januari 2026, ia akan menjadi first lady untuk New York City, setelah suaminya dilantik sebagai wali kota.
Dilansir dari The New York Times, Duwaji merupakan animator dan ilustrator yang karya-karyanya telah ditampilkan di majalah seperti The New Yorker, serta berbagai publikasi berita lainnya. (nw/berbagai sumber)
