Fenomena Hujan Es di HST, BMKG Ungkap Penyebabnya

by
25 Oktober 2023
Butiran es dari hujan es yang mengguyur rumah warga di Barabai, Kecamatan Pandawan, Kabupaten HST, Kalsel, pada Minggu (22/10). (Foto: Screenshot/Newsway.id)

NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Fenomena Hujan Es yang terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada Minggu (22/10/2023) lalu, ternyata adalah cuaca alamiah yang sudah biasa terjadi.

~ Advertisements ~

Hal itu disampaikan, Koordinator BMKG Kalsel/ Kepala stasiun Klimatologi Kalsel, Goeroeh Tjiptanto kepada Pewarta Newsway.id belum lama tadi.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Hujan es yg terjadi di HST adalah proses Cuaca Alamiah dan memang biasanya terjadi saat Peralihan Musim, HST sendiri di prakirakan awal musim hujannya sekitar awal hingga pertengahan November 2023,” ungkapnya.

~ Advertisements ~

Goeroeh mengungkapkan, faktor penyebab hujan es adalah ketika suatu wilayah sedang mengalami peralihan musim, atau pancaroba dan ada awan Cumulonimbus.

~ Advertisements ~

“Hujan es merupakan proses yang terjadi spesifik di awan tertentu yaitu awan Cumolonimbus, awan berlapis-lapis seperti bunga kol,” tuturnya.

Masih kata Goeroeh, penyebab utama fenomena hujan es ini adalah kondisi atmosfer dengan kelembaban yang relatif tinggi dengan massa udara yang tidak stabil naik hingga troposfer atas, dan disinilah es tersebut terbentuk karena kondensasi.

“Sehingga perlu diketahui penyebab hujan es yang paling utama adalah, pembekuan pada proses kondensasi ini,” ucap Goeroeh.

Yang membedakan hujan es dengan hujan biasa adalah pada jenis awannya.

“Hujan biasa terjadi tidak hanya dari awan konvektif yakni pertumbuhan awannya vertikal dengan proses konveksi yang aktif, namun bisa terjadi dari jenis awan rendah dan awan menengah seperti nimbostratus yang hujannya bisa terjadi lama,” tukasnya.

Goeroeh menambahkan, hujan es terjadi tidak terlalu lama, relatif sebentar jika dibandingkan dengan hujan biasa yang sama-sama dari awan cumolonimbus.

“Biasanya terjadi setelah tengah hari hingga sore, durasi hujan es pun singkat, jarang sekali yang lebih dari 10 menit,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, bahwa terjadi hujan es di Barabai, Kecamatan Pandawan, Kabupaten HST pada Minggu (22/10) lalu sekitar pukul 15.00 Wita.

“Iya benar Mbak di kecamatan Pandawan ada hujan es sebentar sekitar pukul 15.00 Wita,” tutur Rahmadi.

Menurut Rahmadi, hujan es datang bersamaan dengan hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut setelah mendung gelap menyelimuti.

“Awalnya hujan biasa, tapi lama-lama semakin keras bunyi di atas atap, pas sudah di akhir saya cek ternyata terdapat batu es sebesar biji kurma atau seperti ibu jari kaki orang dewasa,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog