NEWSWAY.ID, BANJARMASIN – Ratusan pemuda yang terdiri dari pelajar dan mayoritas mahasiswa memadati Wetland Square dalam program bertajuk Desak Anies, pada Selasa (5/12/2023).


Capres No.1 Anies Baswedan saat sampai di lokasi menyampaikan terimakasih kepada hadirin yang sudah meluangkan waktunya untuk datang walaupun itu di hari weekday.


“Alhamdulillah saya di sini sangat senang, dan saya harus ucapkan terima kasih karena ini adalah hari kerja, jam kerja,dan teman-teman semua ikhlas berada di sini,” kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Dalam program tersebut, Anies dihadapkan dengan banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh pemuda mulai dari infrastruktur, IKN, pembulian, pertambangan, pendidikan dan masih banyak lagi.

Menariknya, saat ditanya pembangunan apa yang akan dilakukan di Banjarmasin jika terpilih jadi presiden, Anies mengatakan nantinya akan ada jalur rel kereta api yang menghubungkan kota Banjarmasin dan Banjarbaru.
“Banjarbaru dan Banjarmasin, ini intensitas lalu lintas itu cukup tinggi, sebenarnya ini salah satu kawasan yang mungkin perlu kita bangun jaringan rel kereta api antar dua wilayah ini,” paparnya
Bahkan, dia menjanjikan nantinya Banjarmasin akan memiliki stadion berskala Internasional layaknya JIS (Jakarta International Stadium) yang diberi nama Wasaka International Stadium.
“Insha Allah kita akan bangun juga di Banjarmasin supaya klub di Banjarmasin bisa kembali bertanding disini, jadi Wasaka International Stadium itu namanya nanti,” pungkasnya.
Di akhir acara, Anies memberikan refleksi kepada semua hadirin, menurutnya program seperti ini harus tetap dilestarikan guna mencerdaskan bangsa.
“Dialog seperti ini akan terus dijaga, menurut kami kebebasan berpendapat harus dihidupkan karena itulah cara membuat kita semua makin cerdas,” ujar Anies.
Sementara itu, salah satu peserta Muhammad Hadi mengaku kecewa lantaran tidak sempat mengajukan pertanyaan karena waktu yang terbatas.
“Kalau anak mudanya sangat antusias, tapi pelaksanaannya mengecewakan kurangnya persiapan dan minimnya sisi tanya jawab, padahal banyak unek-unek anak muda yang ingin disampaikan,” ungkap Hadi.
Dia menyarankan kedepannya diskusi semacam ini agar mendahulukan pertanyaan dari mahasiswa terkait wilayahnya masing-masing, sementara pertanyaan yg terbilang umum dan tidak sesuai lebih baik dilewati saja.
“Mungkin bisa di konfirmasi dulu pertanyaannya seputar apa dari yg mau bertanya, jikalau pertanyaan itu kurang relevan dan terbilang general ya baiknya di lewati dahulu, jadi prioritaskan teman-teman mahasiswa yg ingin mengangkat isu permasalahan dari wilayahnya masing-masing,” tutupnya.