NEWSWAY.ID, PULANG PISAU – Kasus HIV/ AIDS naaih menjadi momok di kalangan masyarakat, bahkan tidak hanya mengancam orang dewasa namun juga anak-anak.

Virus ini menyerang kekebalan tubuh manusia, dampaknya berbagai penyakit akan muncul dan menjadi berat bahkan meninggal dunia, jika tidak segera ditangani.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr Pande Putu Gina menyampaikan, kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Pulang Pisau tidak ada penambahan dari tahun lalu, kasus HIV sebanyak 8 orang.

“Dari 8 orang yang positif, 2 diantaranya adalah anak – anak. Untuk kasus yang positif mereka didampingi Dinas Kesehatan untuk mendapatkan ARV dari RS dr Doris Sylvanus di Palangka Raya, karena di Pulang Pisau belum tersedia, selama ini masih disupport provinsi untuk ARV,” kata Pande, Senin, (9/9/2024)

Pande menambahkan, upaya yang sudah di lakukan oleh Dinas Kesehatan Pulang Pisau, sudah melakukan skrining tes darah yang di lakukan pada titik – titik resiko tinggi penularan HIV dan AIDS.
Skrining darah ini lanjut Pande, juga bukan hanya dilakukan di titik yang di anggap resiko tinggi, namun pada orang terdekat yang sudah positif HIV seperti istri dan anaknya juga dilakukan skrining.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Jamil Muslimin menyampaikan, untuk menghindari penularan HIV/AIDS, masyarakat diimbau hindari hubungan seks diluar nikah.
“Tidak gonta ganti pasangan, hindari penggunaan narkoba, jangan jadi pendonor bila positif HIV, anjuran sunat untuk laki-laki, tes HIV secara rutin, jujur pada pasangan dan memperkuat keimanan,” kata Jamil.
Secara umum, masa penularan HIV berlangsung selama 10 hari hingga tiga bulan, sejak paparan awal sampai bisa terdeteksi melalui pemeriksaan darah.
Berapa lama periode jendela, tergantung dari jenis tes HIV yang dijalani. Setiap pemeriksaan HIV ini memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda dalam mendeteksi virus.
“Selama rentan 10 hari sampai tiga bulan, penderita HIV tidak menunjukan, berbagai gejala, namun sudah bisa menularkan. Pengidap yang mendapatkan perawatan antivirus kebanyakan tidak sampai tahap AIDS. Namun, HIV yang tidak diobati biasanya berubah menjadi AIDS dalam waktu sekitar 8-10 tahun,” tandasnya.