NEWSWAY.ID, BANJARBARU – Bahrain kini menghadapi ancaman sanksi berat dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan FIFA setelah menolak untuk bermain melawan Timnas Indonesia di Jakarta pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.


Keputusan ini menjadi sorotan publik dan media internasional setelah hasil imbang kontroversial 2-2 yang terjadi pada fase Grup C.


Jika permintaan dari Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) ditolak dan mereka tetap menolak untuk menjalani pertandingan, Timnas Indonesia berpotensi mendapatkan kemenangan otomatis dengan skor 3-0.


Hal ini merujuk pada ketentuan dalam FIFA Legal Handbook yang menyatakan, “Tim yang mengundurkan diri dianggap kalah 3-0 di pertandingan sepakbola 11 vs 11,” bunyi aturan tersebut.

Selain itu, Bahrain juga harus siap menghadapi denda ratusan juta rupiah. Berdasarkan regulasi Kualifikasi Piala Dunia 2026 Nomor 5 Ayat 2, setiap asosiasi yang tidak hadir dalam pertandingan wajib membayar denda sebesar 40 ribu Swiss Franc, yang setara dengan Rp715 juta.
Lebih jauh lagi, ada kemungkinan Bahrain akan dicoret dari Kualifikasi Piala Dunia 2026, mirip dengan pengalaman pahit yang dialami Timnas Indonesia pada tahun 1957.
Saat itu, Timnas Garuda dicoret setelah menolak bertanding melawan Israel. Jika Bahrain tetap bersikukuh untuk tidak tampil di Jakarta, sanksi serupa dapat diterapkan.
Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tim asal Timur Tengah ini dijadwalkan akan melawat ke Jakarta pada 25 Maret 2025 mendatang.
Namun, kontroversi yang terjadi pada pertandingan 10 Oktober 2024 silam semakin memperkeruh situasi, dan kini menjadi perhatian besar dalam dunia sepak bola internasional.