Banjir Rendam Kota Banjarmasin, BPBD Sebut Tiga Wilayah Ini Paling Terkena Dampak

23 Januari 2025
Banjir merendam wilayah permukiman warga di Jl. Beruntung Jaya, Kel. Pemurus Dalam, Kota Banjarmasin. (Foto: Fahmi/newsway.co.id)

NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin melaksanakan monitoring musibah banjir di Kota Banjarmasin, pada Rabu (22/1/2025).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu Anggota BPBD Kota Banjarmasin, Yosida, hal ini merupakan upaya penanggulangan banjir di Kota Seribu Sungai.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Kita melakukan asesmen dan pendataan kemudian membantu mengevakuasi dan memindahkan barang atau dokumen yang dianggap perlu,” kata Yosi saat ditemui di lapangan.

~ Advertisements ~

Lanjut ujar Yosi, dari hasil pemantauannya, sejauh ini ada tiga wilayah yang paling terdampak banjir di daerah Kota Banjarmasin.

~ Advertisements ~

“Yang paling parah itu di Tanjung Pagar, Pemurus Dalam, sama Sungai Lulut,” ungkapnya.

Tampak Anggota BPBD Kota Banjarmasin saat mengukur ketinggian air. (Foto: Fahmi/newsway.co.id)

Kemudian Ia menjelaskan, ketinggian air di wilayah tersebut menyentuh angka 30 sampai 45cm.

“Kalau rata-rata yang paling signifikan itu hampir satu lutut orang dewasa,” terang Yosi.

Lalu dijabarkan oleh Yosi, tingginya volume air disebabkan oleh air pasang dalam (rob) dan cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari belakang.

“Penyebabnya air rob dan hujan dengan intensitas tinggi soalnya Kota Banjarmasin daerah turunan dari Gambut hingga Pelaihari,” tuturnya.

Akibatnya, banyak rumah warga dan fasilitas umum seperti sekolah, masjid maupun mushola yang ikut terdampak akibat banjir ini.

Dengan demikian, Yosi menyarankan agar dilakukan pembersihan Sungai bagian dalam Kota Banjarmasin.

“Antisipasi dengan cara membersihkan eceng gondok atau rumput-rumput liar di sungai yang menutupi akses jalur air turun,” tandasnya.

Anggota BPBD Kota Banjarmasin, Yosida yang ditemui saat melakukan monitoring banjir. (Foto: Fahmi/newsway.co.id)

Sementara itu, salah satu warga, Arif mengakui kendala yang dialami selama adanya banjir adalah sulitnya akses transportasi.

“Dalam hal transportasi, seringkali tidak melihat kalau di jalan ada lobak-lobak (lubang) besar kemudian motor mogok juga,” ucap warga Jl. Beruntung Jaya, Pemurus Dalam ini.

Tinggalkan Balasan

Latest from Blog

Suasana berkabung menyelimuti masyarakat Desa Tanjung Seloka, Kecamatan Pulau Laut Selatan, dengan ditemukannya seorang nelayan setempat, Kana (69) dalam keadaan meninggal dunia usai dilaporkan hilang sejak Minggu (27/4/2025) ( Foto : Humas Polres Kotabaru/newsway.co.id)