NEWSWAY.CO.ID, BANJARBARU – Kelompok Cipayung yang terdiri dari PMII, HMI, GMNI, BEM ULM, dan BEM UNBL melakukan audiensi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarbaru pada Jumat (6/12/2024).
Pertemuan ini membahas isu-isu yang berkembang terkait polemik Pilkada Kota Banjarbaru yang menjadi perhatian publik.
Hadir dalam pertemuan tersebut para ketua organisasi mahasiswa, di antaranya Sandy (Ketua GMNI Banjarbaru), Riwut Ikhwan Nusaffa (Ketua HMI Cabang Banjarbaru), Muhammad Syamsu Rizal (Ketua BEM ULM), dan M Edo Barunas (Ketua BEM UNBL). Mereka diterima langsung oleh Ketua KPU Kota Banjarbaru, Dahtiar, beserta jajaran komisioner lainnya.
Menurut Riwut Ikhwan Nusaffa, audiensi ini bertujuan untuk mencari kejelasan terkait isu Pilkada yang berkembang di masyarakat.
“Alhamdulillah, hari ini kami bersama kawan-kawan ketua organisasi kemahasiswaan di Kota Banjarbaru dapat bertemu langsung dengan pihak KPU. Ini merupakan salah satu upaya kami untuk tabayun dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” ungkap Riwut.
Ia menambahkan, setelah mendengar penjelasan dari pihak KPU, mereka kini mendapatkan informasi yang jelas dan konkret, sehingga isu-isu simpang siur dapat diluruskan.
“Jangan ada lagi isu yang berkembang di masyarakat menjadi simpang siur. Hari ini semuanya sudah dijawab secara konkret oleh KPU Banjarbaru,” lanjutnya.
Riwut juga menyampaikan bahwa kelompok Cipayung akan melakukan sosialisasi kepada mahasiswa lainnya agar tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu negatif yang beredar.
“Kami akan memberikan pemahaman kepada kawan-kawan mahasiswa lain agar tetap menjaga netralitas sebagai sosial kontrol dan tidak mudah terbawa oleh isu-isu miring. Tabayun adalah cara terbaik untuk mendapatkan kebenaran,” tegasnya.
Ketua KPU Kota Banjarbaru, Dahtiar, dalam pertemuan tersebut menegaskan komitmen KPU untuk menjaga transparansi dan integritas Pilkada.
Ia berharap semua pihak, termasuk mahasiswa, dapat berperan aktif dalam menjaga kondusivitas dan mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak valid.
Audiensi ini menjadi langkah penting bagi mahasiswa Banjarbaru untuk mempertegas peran mereka sebagai pengawal demokrasi yang objektif dan independen.
