Di kawasan Jalan Murakata sekitar 50 meter dari Tugu Burung Anggang menuju kota Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah, terdapat sebuah warung yang menyajikan kue tradisional khas yang tak hanya lezat tetapi juga menggugah selera.


Warung milik Haji Fitriani atau sering kerab disapa dengan nama Haji Ifit menjadi tempat favorit bagi warga sekitar untuk menikmati “apam benyiur” yang terkenal dengan kelezatannya.


Dibuat dengan bahan-bahan alami seperti tepung beras, santan, tapai gumpili, dan parutan kelapa (nyiur), kue ini menawarkan rasa gurih manis yang khas dengan tekstur tebal atau “kandal” yang menjadi ciri utamanya dibandingkan apam biasa.

“Apam benyiur ini punya tekstur yang (lebih kandal) lebih tebal. Rasanya juga lebih nikmat, apalagi kalau dinikmati dengan teh hangat atau kopi,” kata Haji Ifit, pemilik warung.

Warung ini buka setiap hari mulai pukul 7 pagi hingga sekitar 5 sore. Apam benyiur yang dijual seharga 2 ribu rupiah per pcs ini menjadi pilihan tepat untuk sarapan/makan atau camilan.
Proses pembuatan apam benyiur ini cukup sederhana hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menghasilkan apam dengan rasa yang begitu khas.

Apam Banyiur bukan sekadar camilan, tetapi juga simbol tradisi yang terus diwariskan, salah satu pembeli, Muhammad, mengungkapkan kenikmatan Apam Banyiur.
“Rasanya enak dan gurih, apalagi sambil dicicipi dengan secangkir teh atau kopi hangat”, ujarnya.

Warung Haji Ifit menjadi bukti bahwa tradisi kuliner lokal kota Barabai masih dapat bertahan dan terus dilestarikan.
Dengan bahan-bahan alami yang digunakan, apam benyiur ini tidak hanya menggoda selera, tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal.
Bagi Anda yang melintas di sekitar jalan Murakata, tidak ada salahnya untuk mampir dan mencicipi kelezatan apam benyiur Haji Ifit.
Rasakan cita rasa tradisi yang terjaga dengan penuh kehangatan, serta sambutan ramah dari Haji Ifit yang siap melayani setiap pengunjung dengan senyuman.