NEWSWAY.ID, BANJARMASIN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin menyelenggarakan Debat Kedua calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin tahun 2024, pada Rabu (6/11/2024).
Adapun tema debat yang diusung adalah Membangun Kota Banjarmasin yaitu Pengelolaan Lingkungan Hidup, Penataan Ruang dan Ekonomi Kreatif.
Jika pada debat sebelumnya pemaparan materi lebih banyak disampaikan oleh calon Wali Kota, kini gantian Calon Wakil Wali Kota yang saling beradu visi misi.
Misalnya Calon Wakil Walikota Banjarmasin Nomor Urut 01, Supian Akbari menyatakan bahwa salah satu programnya akan mengedepankan masalah lingkungan.
Untuk itu pihaknya mengenalkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Usaha Lingkungan (Simpun) dalam mengatasi masalah sampah dan limbah rumah tangga.
“Sampah dan limbah rumah tangga merupakan isu global yang saat ini kita hadapi, untuk itu dengan kesadaran dan kajian maka kami menciptakan aplikasi Simpun,” ucap Akbari.
Kemudian Ia menambahkan bahwa sampah dan limbah rumah tangga yang memiliki nilai ekonomi akan dijemput langsung oleh relawan khusus.
“Akan dijemput tepat di rumah buhan pian oleh relawan yang kami panggil Barisan Aktif Simpun atau Basimpun,” ungkap Akbari kala itu.
Di sisi lain, calon Wakil Wali Kota Banjarmasin Nomor Urut 02, Ananda menyatakan bahwa pihaknya akan memprioritaskan pengembangan SDM.
“Kalau kita ingin meningkatkan kualitas Kota Banjarmasin, satu-satunya cara adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui pendidikan, kesehatan dan infrastruktur,” tutur Ananda.
Lantas, pihaknya menyiapkan program pendidikan gratis 13 tahun serta beasiswa pendidikan tinggi dan kesehatan.
“Terkait dengan kesehatan, kami akan mengembangkan Puskesmas Sungai Andai menjadi Rumah Sakit Kelas D,” jelas Ananda.
Dipilhnya Kelurahan Sungai Andai menurutnya karena wilayah tersebut merupakan kelurahan dengan populasi terbesar di Kota Banjarmasin.
Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Banjarmasin Nomor Urut 03, Awan Subarkah memperkenalkan program Rumah Kolaborasi sebagai pusat inkubasi dan akselerasi.
“Ini adalah solusi yang kami tawarkan kepada angkatan kerja dalam meningkatkan skill dan kompetensi termasuk pelaku ekonomi kreatif,” papar Awan.
Lanjut ujar Awan, fasilitas yang dibangun tentunya akan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saat ini.
“Siapapun dapat mengakses dan bergabung di rumah kolaborasi tanpa terkecuali untuk menciptakan rasa berkeadilan,” terangnya.
