Didukung Pemda Pulpis, Poktan Usaha Tani Kelola 5 Hektar Lahan Hortikultura

Kepala dinas pertanian Godfridson dan kelompok Tani Saat panen cabai (foto.winda/newsway.id)

NEWSWAY.ID, PULANG PISAU – Kelompok Tani (Poktan) Usaha Bersama di Desa Handel Balimau, Kecamatan Kahayan Hilir, mengelola 5 hektar kebun cabai dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pertanian Pulang Pisau (Pulpis).

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Ketua Kelompok Tani Usaha Bersama, Abdul Aziz, menyampaikan bahwa kelompoknya mengelola pertanian hortikultura seluas 5 hektar.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

“Kami mengelola 5 hektar lahan yang ditanami berbagai tanaman hortikultura seperti cabai keriting, cabai merah besar, cabai rawit, dan terong,” kata Abdul pada Kamis (23/5/2024).

~ Advertisements ~

Abdul menambahkan, saat ini kelompok usaha bersama terdiri dari 17 orang, dengan 14 orang yang aktif berpartisipasi.

~ Advertisements ~

Dalam masa panen yang memakan waktu sekitar dua setengah bulan, kelompoknya mampu menghasilkan sekitar 60 hingga 70 kilogram cabai. Hasil panen tersebut dipasarkan ke Kota Palangka Raya.

Tantangan dalam pengelolaan tanaman cabai, lanjut Abdul, adalah hama seperti trip yang membuat daun cabai keriting dan hama patek yang bisa menular ke tanaman lain.

Kelompok Tani berharap pemerintah Kabupaten Pulpis dapat memberikan bantuan berupa bibit dan peralatan lainnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian, Godfridson, memberikan apresiasi kepada Kelompok Tani Usaha Bersama sebagai sektor terdepan dalam pertanian.

“Pemerintah Kabupaten Pulpis, khususnya Dinas Pertanian, memiliki beberapa klaster, termasuk peternakan sapi dan tanaman pangan seperti padi, meskipun jumlahnya tidak banyak,” ujar Godfridson.

Godfridson kadis pertanian pulang pisau (foto.ist/newsway.id)

Godfridson menjelaskan bahwa di Kecamatan Kahayan Hilir, khususnya di Desa Anjir Pulang Pisau, pengembangan pertanian dalam bidang hortikultura telah dilakukan.

Masyarakat berperan sebagai sektor terdepan dalam pengembangan pertanian ini, yang membantu pemerintah dalam penanganan inflasi.

Ia juga menambahkan bahwa Kelompok Tani Usaha Bersama telah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa irigasi tetes melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), yang mempermudah kelompok tani dalam pengairan.

Dalam hal pengembangan pemasaran hasil pertanian, lanjut Godfridson, Dinas Pertanian tidak bisa berjalan sendiri.

Seperti yang dikatakan oleh Pj Bupati, harus ada sinergi dengan dinas lain seperti Dinas Ketahanan Pangan, Disperindagkop, dan dinas terkait lainnya.

Tinggalkan Balasan