NEWSWAY.CO.ID, BANJARMASIN – Memasuki masa Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin menegaskan tak ada lagi penggunaan istilah sekolah favorit atau unggul.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Banjarmasin, Ryan Utama. Menurutnya, penggunaan istilah tersebut hanya akan mempersulit sekolah saat penerimaan peserta didik baru.

“Kebanyakan masih orang tua atau murid itu sendiri masih menuruti stigma-stigma adanya sekolah favorit yang sebenarnya sekarang sudah tidak ada lagi sekolah unggulan,” ungkap Ryan, Senin (23/6/2025).
Lanjut ujarnya, mereka cenderung memilih sekolah-sekolah yang menjadi tujuan orang banyak tanpa memperhatikan status domisili dari rumahnya sendiri.
Padahal, SPMB sudah mengatur sistem domisili agar meminimalisir kasus sekolah yang kekurangan siswa.
“Sebenarnya SPMB dengan sistem domisili ini untuk pemerataan, sudah diarahkan artinya pilihan sekolah itu sudah tertuju sesuai area domisili,” jelas Ryan.
Terhitung, ada sebanyak 17 sekolah di Kota Banjarmasin yang belum terpenuhi kuota penerimaan murid barunya.
“Sampai di hari terakhir itu pendaftar di SMP itu ada 7.200 yang tertampung itu 7.000 artinya gap nya 200. Kebanyakan mereka memilih sekolah di pusat kota,” terang Kadisdik Kota Banjarmasin.
Saat ini, pihaknya sudah mengumumkan sekolah yang masih tersedia kuota penerimaan murid barunya.
“Itu sudah dibuka secara offline untuk murid-murid yang belum tertampung di sekolah sesuai pilihannya,” tandas Ryan.