NEWSWAY.ID, KOTABARU – Kabar mengejutkan tentang seorang kurir paket yang diduga menjadi korban pembegalan di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kotabaru, Jumat malam (15/11/2024), sempat menghebohkan masyarakat melalui grup WhatsApp dan media sosial.
Namun, hasil penyelidikan polisi justru mengungkap fakta lain yang tak terduga.
Tim Macan Bamega Satreskrim Polres Kotabaru bergerak cepat setelah menerima laporan dari F.M.A., seorang kurir warga Desa Semayap, yang mengaku menjadi korban begal.
Dalam keterangannya, F.M.A. menyebut dua pelaku yang menggunakan sepeda motor dan membawa senjata tajam jenis parang telah merampas uang hasil COD sebesar Rp18 juta dari tasnya. Ia juga mengaku mengalami luka lecet di lengan kirinya akibat sabetan parang milik pelaku.
Kejadian tersebut langsung menjadi perhatian publik dan viral di media sosial. Kasat Reskrim Polres Kotabaru, AKP M. Taufan Maulana, S.Tr.K, S.I.K., segera memerintahkan Tim Macan Bamega dan Kanit Res Polsek Pulau Laut Utara untuk melakukan penyelidikan mendalam.
Hasil Penyidikan: Kasus Rekayasa
Polisi yang memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi, dan melakukan interogasi mendalam terhadap F.M.A. akhirnya menemukan kejanggalan dalam laporan tersebut.
Fakta mengejutkan terungkap saat F.M.A. mengakui bahwa kejadian begal tersebut hanyalah rekayasa.
“Pelapor mengakui bahwa uang hasil COD yang seharusnya disetorkan sudah dipakai untuk keperluan pribadi. Ia kemudian merekayasa kejadian begal agar bisa menyembunyikan perbuatannya,” ungkap AKP M Taufan Maulana.
Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa tas yang sebelumnya dilaporkan hilang. Ternyata, tas berisi uang COD tersebut sudah disimpan di rumah orang tua F.M.A. sebelum ia melancarkan aksi rekayasanya.
Proses Hukum Berlanjut
Saat ini, F.M.A. telah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut. Polisi menegaskan akan terus mengusut kasus ini secara transparan demi memberikan efek jera dan menjaga ketertiban masyarakat.
“Masyarakat Kotabaru kami imbau untuk tetap tenang, waspada, dan tidak takut beraktivitas seperti biasa. Kami akan terus berupaya menjaga keamanan dari aksi kejahatan,” tutup AKP M. Taufan Maulana.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kejujuran dan tanggung jawab, serta peran aktif masyarakat dalam menyaring informasi yang beredar agar tidak mudah terprovokasi oleh kabar yang belum terbukti kebenarannya.
