Duel Pelajar di Sungai Tabuk Berujung Luka-Luka, Berawal dari Tantangan di Media Sosial

26 September 2024
pihak kepolisian masih mencari keberadaan dua individu lain, yaitu R dan N, yang diduga sebagai penggerak kelompok geng yang terlibat dalam perkelahian ini (foto.humas.polres.banjar/newsway.id)

NEWSWAY.ID, MARTAPURA – Sebuah video perkelahian antar pelajar yang terjadi di Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menjadi viral di media sosial.

~ Advertisements ~

Kejadian yang terekam itu berlangsung pada Sabtu, 21 September 2024, sekitar pukul 16.30 WITA, di Jalan Gubernur Syarkawi, Desa Pematang Panjang.

~ Advertisements ~
~ Advertisements ~

Menurut informasi yang diperoleh dari Polsek Sungai Tabuk, insiden tersebut melibatkan dua pelajar yang saling menyerang menggunakan senjata tajam.

~ Advertisements ~

Korban, seorang remaja berusia 15 tahun berinisial MY, menderita luka serius akibat perkelahian tersebut.

~ Advertisements ~

Kapolsek Sungai Tabuk, Iptu Sumari, menjelaskan bahwa kejadian itu bermula dari adu mulut di media sosial Instagram, di mana MY dan pelaku, AAN (15), saling menantang hingga akhirnya bertemu di lokasi perkelahian.

Kedua remaja tersebut diketahui menggunakan parang dalam pertarungan yang berlangsung di jembatan layang Sungai Tabuk.

Petugas kepolisian yang menerima laporan segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan dua bilah parang sepanjang 61 dan 58 sentimeter, serta mencari saksi-saksi di sekitar lokasi.

Korban MY langsung dilarikan ke Rumah Sakit Islam Sultan Agung untuk mendapatkan perawatan atas luka robek di paha, pinggang, dan tangan.

AAN, pelaku perkelahian, berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian pada 22 September 2024, sekitar pukul 02.00 WITA.

Ia kini menghadapi proses hukum dengan tuduhan pelanggaran Pasal 80 Ayat (2) jo Pasal 76C UU No.17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Langkah Preventif untuk Cegah Peristiwa Serupa

Kapolsek Sungai Tabuk menyatakan bahwa pihak kepolisian telah mengadakan pertemuan antara pihak korban dan pelaku pada Selasa, 24 September 2024.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh orang tua, guru, serta tokoh masyarakat setempat dengan tujuan untuk mengedukasi para pelajar dan mencegah terjadinya aksi kekerasan di kemudian hari.

Polisi juga tengah memburu dua orang lain berinisial R dan N, yang diduga terlibat sebagai penggerak kelompok geng yang memicu perkelahian ini.

Selain itu, patroli wilayah dan koordinasi dengan sekolah-sekolah akan ditingkatkan untuk menjaga keamanan dan mencegah peristiwa serupa terulang kembali.

Kasus ini menggarisbawahi pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam memantau aktivitas remaja, terutama dalam menghindari pengaruh buruk dari media sosial yang berpotensi memicu tindak kekerasan.

Latest from Blog